Tim Hacker Indonesia Menang di Ajang Sanitation Hackathon24 April 2013 Dari tiga tim yang dinobatkan sebagai juara, salah satunya ialah Sun-Clean, tim hacker asal Indonesia yang terdiri dari para mahasiswa Universitas Indonesia. Sebelum meraih kesempatan menjadi finalis dan akhirnya menang sebagai juara ke-2 pada ajang SanHack Internasional, Sun-Clean merupakan pemenang pertama dalam kejuaran SanHack Indonesia. Menurut Rachel Kyte, Wakil Presiden, Sustainable Development, Bank Dunia, tujuan diadakannnya acara SanHack ialah untuk meningkatkan akses sanitasi terutama kepada masyarakat miskin yang tersebar di berbagai daerah dunia. Selain itu, melalui ajang bergengsi ini diharapkan tantangan terkait sanitasi, pengolahan air limbah, maupun sampah dapat terselesaikan dengan baik. ”Pada ajang ini kreatifitas para Hacker dalam melakukan berbagai inovasi berbasis teknologi juga diharapkan dapat menjadi solusi yang relevan dalam pembangunan sanitasi kedepan,” ungkapnya. Dalam situs resminya, sanitationhackhathon.org, Bank Dunia menyatakan, terpilihnya tiga tim yaitu MSchool asal India, Sun-Clean asal Indonesia dan Taarifah asal Inggris karena ketiga tim ini dapat memberikan inovasi berbasis teknologi yang sangat menarik dalam pembangunan dan perbaikan sanitasi. Pada kompetisi tersebut Sun-Clean sendiri menampilkan aplikasi berbetuk permainan (games) untuk anak-anak terkait perilaku hidup bersih dan sehat. Di mana, Sun-Clean membuat dua games tentang membuang sampah dan cuci tangan. Kyte menjelaskan, sebagai wujud penghargaan Bank Dunia terhadap pemenang, maka ketiga tim ini akan mendapat hadiah berupa perjalanan menarik untuk berkeliling Amerika. Selain itu, para pemenang tersebut juga akan mendapat kesempatan untuk menghadiri acara pertemuan bergengsi bank dunia yaitu World Bank-IMF (International Monetary Fund) Spring Meeting. “Setelah berlibur ke Washington, mereka akan melakukan perjalanan ke California untuk melakukan wisata. Wisata tersebut pun akan dipenuhi dengan berbagai kegiatan menarik. Mulai dari mengikuti lokakarya hingga mengadakan kunjungan lapangan ke berbagai daerah,” katanya. Lebih lanjut, Kyte mengatakan bahwa pihaknya merasa sangat senang dengan terselenggaranya acara SanHack ini, terlebih pada acara ini yang didapat bukan sekedar inovasi semata, melainkan bisa dijadikan referensi dalam memperbaiki kondisi sanitasi dunia. “Kami percaya bahwa solusi teknologi dapat membantu kami dalam menyediakan sanitasi kepada lebih banyak lagi warga miskin dan dapat menyelamatkan lebih banyak anak-anak dari penyakit.” terangnya. Untuk mengadakan acara Sanitation Hackathon ini Bank Dunia bekerja sama dengan Bill & Melinda Gates Foundation, Random Hacks of Kindness (RHOK), Eirene, dan UNICEF. Cheerli
Artikel Terkait |