Selamatkan Cikapundung Dengan RPAM
RPAM Amankan Air dari Hulu ke Hilir
01 Agustus 2013
Dibaca : 1839 kali
Rencana Pengamanan Air Minum(RPAM) suatu konsep pengelolaan
air minum yang komprehensif dari sumber hingga pengguna. Program ini yang
diusung oleh Pokja AMPL Nasional melalui program Waspola Facility. Saat ini,
RPAM untuk komponen sumber air baku tengah diujicobakan di wilayah sungai
Cikapundung yang melintasi Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, dan Kabupaten
Bandung.
Sebagai bagian dari rangkaian uji coba,
Pokja AMPL Nasional menyelenggarakan "Lokakarya Koordinasi dan Konsolidasi
RPAM" yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan di pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota di Hotel Sensa,Bandung (31/6). Dalam sambutannya, Kepala Bappeda
propinsi Bandung, Deny Juanda menyampaikan bahwa hingga kini pihaknya selalu
mendukung program perbaikan kondisi sungai seperti RPAM. "Pasalnya, hal
tersebut dapat membantu memperbaiki keadaan sungai Cikapundung yang memang
kondisi pencemarannya sudah cukup tinggi," sambungnya.
Sementara itu, Direktur Permukiman dan
Perumahan Bappenas, Nugroho Tri Utomo, menjelaskan bahwa RPAM sendiri diadopsi
dari konsep Water Safety Plan (WSP) dari WHO.
"Tetapi dengan permasalahan air
yang cukup kompleks di Indonesia ini, konsep RPAM ini telah dikembangkan dengan
kondisi di Indonesia," terang Nugroho.
Nugroho juga
menambahkan bahwa hasil pengembangan tersebut menyasar komponen sumber baku,
operator (produsen) air minum, dan konsumen. Selain itu RPAM juga menerapkan
prinsip 4K (kualitas, kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan).
Menurutnya, RPAM bukan merupakan kegiatan atau proyek baru,tapi lebih
memberikan konteks kepada upaya-upaya perbaikan yang sudah ada. "Masih ada
46 persen masyarakat yang belum punya akses air minum sehat. Terlebih,kondisi
pencemaran air di Indonesia sudah cukup tinggi. Melalui RPAM diharapkan dapat
meningkatkan akses air aman untuk masyarakat," pungkasnya pada acara
diskusi bersama antara Pokja AMPL Nasional dan pemerintah daerah Jawa Barat. Cheerli