Sebelum Ada Septic Tank, Air Pasang di Kampung Ini Warnanya Kuning

01 Juli 2013
Dibaca : 3349 kali

Beberapa tahun lalu, Kelurahan Tanjungunggat di Kepulauan Riau punya masalah sanitasi. Tiap ada air pasang, perairan di bawah rumah-rumah panggung di tepian dermaga ini berubah warnanya jadi kuning gara-gara warganya buang air besar sembarangan.




Warga di Kelurahan Tanjungunggat, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau tinggal di rumah-rumah panggung yang berdiri di atas air. Sebelum mengenal septic tank, perairan di bawah kolong rumah menjadi tampungan bagi segala macam limbah termasuk kotoran manusia. (Foto: Uyung/detikHealth)





Saking banyaknya warga yang buang air besar langsung ke air di bawah rumah, limbah kotoran manusia menjadi masalah saat terjadi air pasang. "Dulu kalau sedang pasang, air di bawah ini kuning semua," kata seorang warga, Abu Bakar. (Foto: Uyung/detikHealth)





Agar tidak menjadi sumber penyakit, Abu Bakar dan warga lainnya kompak membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal. Dengan bantuan dari pemerintah maupun berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), masalah buang air besar pun sedikit teratasi. (Foto: Uyung/detikHealth)




IPAL Komunal ini berupa saluran pipa yang menghubungkan WC di beberapa rumah warga ke sebuah septic tank di tengah-tengah kampung. Tiap septic tank bisa terhubung dengan 80-120 keluarga. "Kalau kurang dari 80, hitungannya rugi," kata Abu Bakar. (Foto: Uyung/detikHealth)




Abu Bakar menuturkan dari sekitar 400 KK (Kepala Keluarga) yang ada di kampung ini, sudah ada 350 KK yang terhubung dengan IPAL Komunal. Masih ada sebagian kecil warga yang buang air besar langsung di perairan, dikarenakan rumahnya tidak layak. Misalnya terlalu rendah dan perlu renovasi sebelum dipasangi IPAL. (Foto: Uyung/detikHealth)

Share