Sanitasi buruk rugikan negara Rp56 triliun
30 Oktober 2013
Dibaca : 948 kali
Pewarta: Ida Nurcahyani
Jakarta (ANTARA
News) - Kondisi air minum dan sanitasi yang buruk menyebabkan Indonesia
mengalami kerugian ekonomi sebesar Rp56 triliun setiap tahunnya.
"Setara
dengan 2,3 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Padahal,
kerugian tersebut setara dengan 25 persen anggaran pendidikan nasional
yang dianggarkan per tahun atau setara dengan biaya untuk menyediakan
12-15 juta toilet yang layak," kata Menteri Koordinator bidang
Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dalam Konferensi Sanitasi dan Air
Minum Nasional (KSAN) di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pekerjaan Umum, capaian layanan
air minum hingga akhir tahun 2012 baru mencapai 58,5 persen dari target
MDGs 2015 sebesar 68,87 persen.
"Masih dibutuhkan penambahan layanan air minum bagi 33 juta jiwa agar target tersebut dapat tercapai."
Saat ini, pencapaian layanan sanitasi dasar, sebesar 57,35 persen dari target MDGs 2015 sebesar 62,41 persen.
"Masih
terdapat selisih sebesar 18 juta jiwa agar target MDGS tersebut dapat
terpenuhi, oleh sebab itu advokasi dan sosialisasi kepada seluruh
lapisan masyarakat mutlak untuk dilaksanakan demi peningkatan kesadaran
dan komitmen kita untuk menjadikan Indonesia lebih sehat," kata Agung.
Editor: Suryanto
sumber