Article - Pustaka -
Resensi : Dari limbah Menjadi Rupiah: Mudah & Praktis Mengolah Limbah Industri Skala Rumah Tangga
Resensi : Dari limbah Menjadi Rupiah: Mudah & Praktis Mengolah Limbah Industri Skala Rumah Tangga11 Agustus 2014 Emil Salim Ketika mendengar kata limbah, yang terlintas dalam benak adalah sampah atau sesuatu yang dibuang dari suatu produksi baik produksi industri maupun rumah tanngga. Limbah akan menjadi masalah utama yang berdampak negatif bagi lingkungan apabila tidak tidak dikelola dengan baik. Meskipun tata kelola limbah rumah tangga menjadi salah satu tugas Dinas Kebersihan Kota, akan lebih baik jika urusan pengelolaan limbah rumah tangga ini dimulai dari dalam keluarga terutama untuk limbah rumah tangga yang memiliki nilai ekonomis. Dalam buku ini Emil Salim mengajak pembacanya untuk belajar berwirausaha dengan memanfaatkan berbagai macam limbah industri. Limbah industri yang dimaksud merupakan limbah industri pangan yang memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi. Apabila limbah ini di buang begitu saja akan mencemari lingkungan dengan baunya yang tidak sedap dan mengganggu ekosistem disekitarnya. Dengan memanfaatkan bakteri Acetobacter Xylinum, limbah industri pangan ini dapat diubah menjadi produk nata yang merupakan bahan pangan berupa jeli. Produk nata ini kaya akan serat dan baik untuk kesehatan, biasanya dijadikan sebagai campuran dalam minuman instan. Buku ini tidak hanya menjelaskan secara runut bagaimana proses produksi (pembuatan) nata, pengelolaan dan perawatan hasil produksi dan mengembangbiakan bakteri Acetobacter Xylinum. Akan tetapi diuraikan pula cara untuk memulai berbisnis nata, perencanaan produksi, ketersediaan bahan baku termasuk didalamnya persiapan bahan baku, bahan pembantu dan persiapan alat. Tidak ketinggalan paparan tentang faktor-faktor kegagalan produksi dan analisis kelayakan usaha nata. Adapun limbah industri pangan yang dapat dibuat nata yaitu limbah industri pengelolaan kelapa, industri tahu dan tempe serta tapioka. Limbah industri pangan yang bernilai ekonomis ini, tentu saja bermanfaat tidak hanya untuk pelaku usaha akan tetapi dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitarnya dan membantu mengatasi pencemaran lingkungan. Khusus untuk
limbah tahu dan tapioka, selain diolah menjadi nata dapat diolah pula menjadi
biogas. Biogas ini dapat digunakan untuk
mengatasi kekurangan energi yang berasal dari minyak bumi.
Artikel Terkait |