Reinventing the Toilets, Inovasi Toilet untuk Masa Depan 22 November 2012 Bagi sebagian besar masyarakat dunia, nama Bill Gates pastinya sudah tidak asing lagi di telinga. Betapa tidak, selain dikenal sebagai pendiri dan pemimpin Microsoft Corporation, Gates pun diketahui sebagai dermawan ternama di muka bumi ini. Pasalnya, lewat yayasan amal yang diberi nama Bill & Melinda Gates Foundation telah banyak bantuan maupun kegiatan sosial yang dia dan istrinya lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat menegah kebawah. Salah satu bukti konkritnya ialah dengan mendanai kegiatan “Reiventing the Toilet”, guna mendorong adanya penemuan teknologi baru dalam pembuatan toilet. Tujuan utama dari kompetisi ini ialah untuk memacu munculnya toilet ideal yang rendah biaya. Sebab, seperti diketahui selain memerlukan dana besar, pembuatan toilet konvensional dengan metode siram seperti yang ada saat ini masih dirasa kurang tepat bagi sebagian wilayah yang susah air. Dalam acara yang berbentuk perlombaan ini, ada banyak desain toilet baru yang ditampilkan. Mulai dari toilet dengan energi microwave yang dapat mengubah tinja menjadi tenaga listrik, toilet mengubah tinja jadi arang, hingga toilet yang bisa menggunakan urine untuk pembilasan. Kendati demikian, dari 28 desain toilet yang ada, toilet besutan California Institute of Technology lah yang berhasil menang dengan membawa pulang hadiah sebesar USD100 ribu. “Toilet itu dipilih karena dilengkapai dengan desain berkekuatan energi sinar matahari yang dapat menghasilkan gas hydrogen dan listrik,” ungkap Gates dalam pidatonya. Lebih lanjut, dia menuturkan, kegiatan tersebut diadakan untuk membenahi dan memperbaiki keadaan toilet yang belum optimal, terutama pada beberapa daerah padat penduduk dan pemukiman kumuh di sejumlah negara berkembang. Selain itu, juga dimaksud agar bisa mendukung salah satu misi utama Bill & Miranda Gates Foundation untuk meningkatkan kesehatan di negara berkembang Seperti yang dikutip dari reuters, kegiatan ini berawal dari rasa keprihatinan Gates akan kondisi sanitasi yang belum baik. Di mana, setidaknya ada 2,6 miliar orang atau 40 persen dari populasi dunia, terutama di kawasan Sahara, Afrika dan wilayah Asia Selatan ternyata masih kekurangan akses sanitasi/toilet yang bersih, aman dan nyaman. “Bahkan. yang lebih parah lagi, hingga kini mereka masih sering buang air di tempat terbuka. Padahal, buang air besar secara terbuka mengarah ke masalah sanitasi yang menyebabkan 1,5 juta anak di bawah 5 tahun mati tiap tahunnya ” ujar pendiri perusahaan IT terbesar itu. Gates mengungkapkan, tiap tahunnya Gates Foundation menghabiskan dana sekitar USD 80 juta pertahun untuk membenahi masalah air, sanitasi dan kebersihan. “Bahkan, tahun lalu kami pun memberikan hibah kepada delapan universitas di seluruh dunia untuk menciptakan toilet higienis dengan sedikit air yang aman dan nyaman. Hal ini semata-mata untuk membatu mengatasi keadaan sanitasi yang masih bermasalah,” pungkasnya. *Cheerli dari berbagai sumber*
|