Mensukseskan PAMSIMAS Di Sumba Barat Melalui Asosiasi BPSPAMS
11 Maret 2013
Dibaca : 2257 kali
Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) tahap
pertama telah sukses diluncurkan di lebih dari 5500 desa/kelurahan di
Indonesia. Kesuksesan di setiap desa terutama ini merupakan hasil jerih payah
masyarakat setempat yang tergabung dalam Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi (BPSPAMS). BPSPAMS
merupakan lembaga di tingkat desa yang mengelola keberlanjutan operasionalisasi
dan pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi yang akan-sedang-maupun telah
terbangun. Untuk mengoptimalkan kinerja badan pengelola di tingkat desa,
didoronglah pembentukan asosiasi badan pengelola di tingkat kabupaten (Asosiasi
BP SPAMS).
ASOSIASI BP SPAMS
BP SPAMS Kabupaten Sumba Barat dengan
difasilitasi oleh PAMSIMAS melalui kegiatan Workshop I yang dilaksanakan mulai
tanggal 5 – 7 Maret 2013 dan dengan dukungan Pemerintah Daerah yang dimotori
oleh Bpk. Sekda, Ketua TKK, Kepala BPMD dan DPMU, bersepakat bulat untuk
membentuk Asosiasi BP SPAMS Kabupaten Sumba Barat.
Asosiasi
BP SPAMS tersebut akan berfungsi sebagai berikut:
Pertama, sebagai jembatan antara
kepentingan masyarakat di desa/ kelurahan (anggotanya) dan pemerintah daerah
dalam upaya pemenuhan air minum dan sanitasi layak.
Kedua,
untuk memperjuangkan kepentingan anggotanya dalam membangun AMPL-BM (AMPL
Berbasis Masyarakat) yang terintegrasi dalam perencanaan dan penganggaran
pembangunan AMPL pemerintah daerah
Ketiga,
sebagai wadah koordinasi perencanaan dan pelaksanaan berbagai kegiatan yang
mendukung keberlanjutan pelayanan air minum berbasis masyarakat.
Keempat,
sebagai mitra pemerintah daerah dan lembaga penyedia AMPL-BM lainnya dalam
diskusi kebijakan, program dan kegiatan penyelenggaraan pelayanan air minum
berbasis masyarakat
Kelima,
sebagai wadah komunikasi serta pembelajaran bersama diantara pelaku AMPL
berbasis masyarakat, terutama BP
SPAMS.
KABUPATEN
SUMBA BARAT
Pemerintah Kabupaten Sumba Barat berkomitmen terhadap perluasan, pengarusutamaan
dan keberlanjutan penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan Berbasis Masyarakat.
Upaya-upaya yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
Pertama, termuatnya Rencana
Peningkatan Akses terhadap Sarana Air Minum dan Sanitasi pada Renstra dan Renja
masing masing SKPD yang terkait AMPL seperti DPU, Dinkes, BPMD, dan BLHD.
Kedua,
menjadikan sektor AMPL sebagai sektor prioritas dalam pencapaian MDGs. Ketiga,
pembinaan dan Penguatan kelembagaan Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum
dan Sanitasi (BP SPAMS) dan Asosiasi
BP SPAMS oleh BPMD.
Keem
pat,
adanya upaya penjagaan dan pelestarian sumber air pada sarana yang telah
dibangun melalui program-program dari BLHD dan Dishut. Kelima, menjadikan Pokja AMPL sebagai motor penggerak
dan pelaksana pemantauan dan evaluasi RAD
AMPL BM.
Mulyanto – Local
Government Specialist
(Ed. Nissa Cita)