Menko Kesra Buka Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional 201330 Oktober 2013 Konferensi yang mengambil tema ‘Bangun Sanitasi, Jangkau Air Minum’ itu diikuti oleh sekitar 1.000 peserta, terdiri atas utusan kabupaten/kota, provinsi, kementerian dan lembaga terkait, lembaga swadaya masyarakat, masyarakat umum, lembaga donor, dan perwakilan negara donor. Menko Kesra mengatakan, air minum dan sanitasi merupakan salah satu pilar bagi terwujudnya kesejahteraan rakyat. Sayangnya pencapaian pembangunan air minum dan sanitasi masih jauh dari harapan. Dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara, kondisi air minum dan sanitasi Indonesia berada di bagian bawah. Oleh karena itu, Agung mengharapkan upaya yang terus menerus dan signifikan untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Dalam kaitan, semua pihak perlu melihat kekuatan yang dimiliki masing-masing. “Peran swasta dan masyarakat perlu terus ditingkatkan,” katanya. Ia menilai adanya beberapa program seperti Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), dan AMPL Award menunjukkan bahwa pemerintah telah melaksanakan kewajibannya. Konferensi yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional ini bertujuan untuk mengadvokasi para pengambil keputusan dan pelaku pembangunan di sektor sanitasi dan air minum. Secara khusus, tujuan KSAN 2013 adalah: • Memperkuat komitmen pelaku pembangunan di sektor sanitasi dan air minum di pusat dan daerah. • Memfasilitasi terbangunnya komitmen kerjasama antar pemangku kepentingan. • Memperkuat dukungan penyelenggaraan pembangunan sektor sanitasi dan air minum terutama dari pemangku kepentingan non pemerintah. • Menyepakati langkah-langkah untuk sinergi pembangunan sanitasi dan air minum. Ini adalah KSAN yang kedua setelah KSAN pertama tahun 2011 lalu. Sebelum menjadi KSAN, konferensi ini dikhususkan hanya pada sektor sanitasi dan namanya Konferensi Sanitasi (KSN). KSN sendiri diselenggarakan dua kali yakni pada 2007 dan 2009. Festival KSAN 2013 Bersamaan dengan acara konferensi, di sekitar arena konferensi diadakan festival yang mengusung konsep “One Giant Story Booth”, yakni area pameran dengan suatu tema tertentu yang menyampaikan cerita pembelajaran air minum dan sanitasi. Tema yang diangkat adalah “Rencana Pengamanan Air Minum”. Pengunjung bisa memasuki “Sanitation City” dan menelusuri aliran sungai dari hulu ke hilir. Sisi sebelah kanan sungai akan memperlihatkan berbagai aktivitas positif yang dapat mencegah pencemaran air oleh buruknya sanitasi. Sedangkan sisi sebelah kiri akan memperlihatkan berbagai aktivitas negatif yang menyebabkan air sungai tercemar. Di hilir akan terlihat komparasi yang kontras antara sungai yang tercemar dengan sungai yang dikelola dengan baik. Festival didesain agar setiap pengunjung memahami pentingnya pengelolaan sanitasi untuk menjaga sungai yang menjadi salah satu sumber air baku bagi air minum. Acara festival hari pertama dipenuhi siswa-siswi sekolah dasar. Mereka dengan asyik mengunjungi setiap sudut. Di situ mereka kemudian menyetempel kupon yang dibawanya untuk nanti ditukarkan dengan hadiah. Sebagian anak-anak tertarik main game sanitasi dan air minum. Di bagian sudut lain, lewat tengah hari diadakan acara ‘Rangking 1’ yang mempertemukan anggota Pokja Kab/Kota. Seperti acara yang sama di sebuah televisi swasta, para peserta diadu untuk menjawab pertanyaan seputar sanitasi dan program PPSP. [] MJ
Artikel Terkait |