Lombok Timur, Semangat Tingkatkan Kondisi Sanitasi04 Juni 2014 Kurang lebih selama tiga hari penuh puluhan relawan STBM yang berasal dari tujuh desa di wilayah Lombok Timur berkumpul bersama di Gelangang Olah Raga Selong. Bukan hanya sekedar untuk menghadiri workshop semata, para relawan tersebut juga hadir dalam rangka berbagi pembelajaran terkait keberhasilannya dalam penerapan STBM di daerahnya masing-masing. Di mana, dalam menghadiri acara tersebut para relawan ini didampingi oleh Camat, Kepala Desa, serta Kepala Puskesmas dari daerahnya. Dalam acara tersebut para peserta juga akan menyajikan informasi faktual mengenai perkembangan sarana STBM di daerahnya. Selain itu, para peserta saling menguatkan, unjuk keyakinan dan berbagi strategi dalam penerapan STBM. Dalam kesempatan ini, para peserta juga memaparkan secara rinci tentang lika liku penerapan pendekatan STBM, dari mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga hambatan yang dialami dalam melaksanakan STBM. Bahkan, peserta pun diberi kesempatan untuk memaparkan tentang perubahan perilaku masyarakat yang disesuaikan dengan hasil monitor terkait pemicuan yang telah dilakukan oleh agen perubahan Yayasan Masyarakat Peduli (YMP), Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa, serta para kader tingkat desa yang ada selama ini. Pada acara workshop yang disebut dengan Jambore Kader STBM ini, memang tidak semua desa di Kabupaten Lombok Timur yang bisa menjadi peserta. Pasalnya, hanya para pemenang seleksi saja yang dapat menghadiri workshop yang interaktif dan menarik tersebut. Keberuntungan tujuh desa yang masuk sebagai peserta itu berdasarkan hasil evaluasi terhadap penerimaan masyarakat terhadap pendekatan STBM, respon masyarakat, serta kesungguhan Pemerintah Kecamatan dan Desa. Adapun, ketujuh desa yang beruntung ialah Desa Timbanuh Kecamatan Pringgasela, Desa Pringgajurang Kecamatan Montong Gading, Desa Kalijaga Selatan Kecamatan Aikmel, Desa Mendana Raya dan Desa Montong Belae Kecamatan Keruak, Desa Sikur Barat dan Desa Kembang Kuning Kecamatan Sikur. Di mana, pada acara workshop tersebut Desa Timbanuh berhasil dinobatkan sebagai desa terfavorit STBM lima pilar. Semangat para peserta dalam mengikuti acara ini rasanya tidak perlu diragukan lagi. Betapa tidak, di tengah cuaca terik para peserta tetap antusias dalam mengikuti serangkaian acara yang telah disiapkan oleh panitia. Bahkan, di sela-sela kegiatan tak jarang terlihat antara satu peserta dengan lainnya terlihat saling bercengkarama dan berbaur dengan suasana penuh persaudaraan. Di mana, masing-masing saling memberikan motivasi antara satu sama lain. Bukan hanya menguatkan semangat dan tekad untuk memperbaiki kondisi sanitasi di Lombok Timur, melalui acara ini para relawan dan pengambil kebijakan juga bertekad untuk dapat merealisasikan deklarasi STBM lima pilar 100% yang rencana akan diadakan pada Oktober 2014 mendatang. Bagi mereka semua, Deklarasi STBM Lima Pilar bukanlah tujuan akhir, tetapi merupakan awal penobatan tanggung jawab sebagai garda terdepan dalam mempertahankan dan melanjutkan program, bahkan mewariskannya kepada generasi penerus dalam kehidupan di masa depan. Ikrar dan statemen itu telah dinyatakan dengan tegas dan dilandasi keyakinan dan rasa tanggungjawab, tentunya bukan hanya untuk Yayasan Masyarakat Peduli (YMP) saja, tetapi demi kebaikan masyarakat bersama. Melalui workshop ini para penggiat STBM sepakat untuk meningkatkan kondisi sanitasi di daerahnya masing-masing, sehingga kedepannya angka kesehatan dan kesejahteraan warga juga dapat meningkat seiring dengan baiknya kondisi sanitasi. Knowledge Management, YMP, M. Zarkasyi Editor:Cheerli
Artikel Terkait |