Lokakarya Advokasi dan Promosi terkait Pencapain Universal Access16 September 2016
Dalam lokakarya ini peserta dibekali berbagai materi yang bisa digunakan untuk meningkatkan kapasitas Pokja kabupaten dan kota dalam melakukan kegiatan advokasi anggaran dan promosi dari rencana program dan kegiatan air minum dan sanitasi yang telah dibuat dalam dokumen perencanaan sanitasi kab/kota (SSK dan MPS). Seringkali ditemukan beberapa tantangan seperti bagaimana mengimplementasikan usulan program, masih rendahnya kapasitas Pokja kabupaten/kota dalam mengemas usulan program dan kegiatan kepada para stakeholder potensial agar program dan kegiatan tersebut dapat terdanai dan terimplementasikan, dan lainnya. Maka dari itu dibutuhkan kemampuan advokasi dan promosi yang baik meliputi kemampuan untuk memasarkan rencana pembangunan yang efektif dan tepat sasaran dengan memerhatikan target/sasaran, jenis media yang efektif, dan waktu penyampaian. Keterampilan di atas akan membantu dalam proses presentasi dan sosialisasi dalam advokasi dan promosi rencana sanitasi.
"Advokasi dan promosi diperlukan dalam pencapaian implementasi dari dokumen perencanaan yang telah disusun kabupaten/kota," ujar Wahanudin.
Sebagai contoh, pendekatan yang bisa dilakukan adalah Lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang juga berbasis keluarga seperti STOP (Buang Air Besar Sembarangan) BABS dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dimulai dari individu dan tingkat keluarga, pengelolaan makanan dan minuman dalam rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, pengelolaan limbah cair rumah tangga. Dengan pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tingkat rumah tangga yang berhasil dilakukan maka diharapkan di tingkat desa sehat dapat lebih mudah tercapai. “Untuk optimalisasi peran daerah, lakukan kajian/studi terkait peran serta masyarakat dalam pembangunan sanitasi dan studi komunikasi dan pemetaan media agar dapat dihasilkan acuan penentuan metode advokasi/promosi yang tepat,” jelas Imran. Dalam pelaksanaan lokakarya selama empat hari ini, selain berdiskusi para peserta juga dibekali materi-materi seperti Delivery System Layanan Sanitasi khusus untuk Air limbah-Pengelolaan sampah, Prinsip Advokasi Kebijakan Pendanaan Sanitasi, Pentingnya Pelibatan Swasta NGO/Mitra dan Masyarakat, dan Public Speaking dan Presentasi. (Rini Harumi)
Artikel Terkait |