Jambore Sanitasi Cetak Agen-Agen Perubahan yang Mumpuni17 Juni 2014 Jambore Sanitasi kembali diselenggarakan tahun ini. Kegiatan yang pertama kali dilangsungkan tahun 2008 ini diikuti 198 Duta Sanitasi beserta 66 guru pendamping dari 33 provinsi. Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak, membuka resmi Jambore Sanitasi 2014 pada Senin, 16 Juni 2014 di Mercure Hotel, Ancol. Seiring dengan tema Hari Air Dunia 2014, maka tema Jambore Sanitasi yang diangkat adalah “Sanitasi Mendukung Air dan Energi yang Berkelanjutan”. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penanganan sanitasi yang baik guna mengamankan masa depan air dan ketersediaan energi yang berkelanjutan. Untuk itu, penyelenggaraan Jambore Sanitasi adalah salah satu upaya untuk membentuk agen perubahan di masyarakat. “Penanaman pengetahuan sanitasi kepada generasi muda dan membiasakan mereka untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, adalah penting. Mereka diharapkan bisa menjadi agen-agen yang mengajak masyarakat di sekitarnya untuk juga peduli sanitasi dan berperilaku hidup bersih” , papar Hermanto. Pembukaan Jambore Sanitasi ini dihadiri juga oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian PU, Imam S. Ernawi, segenap undangan dari kementerian terkait. diantaranya dari Bappenas, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), Tim Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK), Dharma Wanita, Dharma Pertiwi, Bhayangkari, KOWANI, Aliansi Perempuan untuk Pembangunan Berkelanjutam (APPB) serta para pejabat di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. Duta Sanitasi yang dikirim ke pusat adalah mereka yang telah lolos seleksi di provinsi masing-masing. Selama Jambore Sanitasi berlangsung dari tanggal 16 sampai dengan tanggal 23 Juni 2014, para Dusan akan mendapatkan materi pembekalan serta pembelajaran di dalam maupun di luar ruangan. Materi tidak hanya pengetahuan umum dan pengetahuan teknis tentang sanitasi (air limbah, drainase, dan persampahan), tetapi juga materi tentang air dan energi, serta materi teknik presentasi, pengembangan kepribadian dan kreativitas anak. Oleh sebab itu tidak berlebihan jika Hermanto memiliki harapan bahwa Duta Sanitasi harus mampu berperan sebagai agen perubahan yang aktif melakukan kampanye sanitasi di masyarakat, sebab mereka adalah anak-anak pilihan yang berprestasi, yang layak untuk menyandang gelar duta dan siap mengemban amanah tsb. Hidup Anak Indonesia, Hidup Sanitasi ! (Kelly)
Artikel Terkait |