Gerakan Mereka Majukan Kondisi Air dan Sanitasi18 Juni 2015 Perkembangan kondisi air minum dan sanitasi di Indonesia semakin menujukkan kemajuan yang baik. Buktinya pada 2015 ini, target MDGs terkait air minum dan sanitasi dapat dicapai dengan optimal. Selain itu, perubahan kondisi air dan sanitasi pada sejumlah wilayah juga kian terlihat jelas. Contohnya saja yang terjadi di Desa Golulada, Ende, NTT yang hampir sebagian besar masyarakatnya telah berhasil menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keseharian mereka. Dimana warga desa ini tidak lagi melakukan praktek buang air besar dan sampah sembarangan. Bahkan, mereka juga rutin melakukan kegiatan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun). Keberhasilan Golulada sendiri tidak hanya berasal dari upaya yang dilakukan oleh perangkat desa dan pemerintah daerah saja, namun kesuksesan tersebut juga dapat terwujud berkat tingginya kesadaran dan kepedulian warga desa tersebut untuk menjaga kondisi air dan sanitasi. Ada lagi kisah dari Dabagsari Makmur, Pasar Kliwon, Solo dan Indah Lestari, Tabanan, Bali yang telah berhasil mengubah lingkungan tempat tinggal mereka menjadi sehat, asri, dan bersih. Melalui kepedulian yang tinggi dari masyarakatnya, terutama dari para pengurus KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Sanitasi dan HIPPAMS (Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum dan Sanitasi) yang ada di desa tersebut, pengelolaan air dan sanitasi menjadi teratur. Semua tinja tidak lagi dibuang ke selokan melainkan dialirkan pada IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Komunal. Bahkan dengan mengelolaan air limbah yang baik, saat ini beberapa warga di Dabagsari telah memanfaatkan tinja menjadi biogas yang dapat digunakan untuk memasak. Kemudian ada juga cerita keberhasilan dari Kota Surabaya. Keberhasilan Kota ini dicapai dari komitmen pemda, masyarakat, dan juga Walikota Tri Risma Harini akan sektor air dan sanitasi. Surabaya kini telah berhasil menjadi kota yang nyaman untuk disinggahi. Pasalnya, bukan hanya menjadi kota yang bersih dan asri, Surabaya juga telah sukses terbebas dari bencana banjir. Kesuksesan Surabaya dalam mengelola banjir tidak lepas dari upaya pemerintah daerah dalam membenahi drainase. Langkah revitatilasi drainase dan sungai yang dilakukan pemda terbukti efektif dalam mengatasi banjir yang dulu kerap melanda. Semua keberhasilan yang telah diceritakan diatas tentu tidak datang dengan sendirinya. Semua ini berkat upaya dari para champion air dan sanitasi yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Para champion yang berasal dari berbagai kalangan tersebut, mulai dari staf pemerintah, akademisi, hingga masyarakat biasa memang terbukti berhasil memajukan sektor air minum dan sanitasi. Kontribusi para champion itu memang sangat dibutuhkan, sebab dalam meningkatkan kondisi air dan sanitasi peran semua pihak diperlukan. Dalam sambutannya di berbagai acara, Direktur Permukiman dan Perumahan, Bappenas, Nugroho Tri Utomo kerap mengajak semua pihak untuk mendukung perbaikan kondisi air dan sanitasi. Pasalnya, air dan sanitasi merupakan sektor penting yang harus terus dijaga. Air dan sanitasi juga sangat berkaitan dengan kesehatan lingkungan dan masyarakat. Dengan kondisi air dan sanitasi yang baik, maka kondisi kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat tentu akan menjadi baik juga. Menurut Nugroho yang juga menjabat sebagai Ketua Pokja AMPL Nasional, upaya yang dilakukan para champion dalam meningkatkan kondisi air dan sanitasi patut diapresiasi. Gerakan mereka telah terbukti dapat memajukan sektor air dan sanitasi. Lebih penting, para champion itu juga berhasil memberikan terobosan pelayanan kearah lebih baik. Nugroho berharap, champion-champion air dan sanitasi akan bermunculan lebih banyak lagi, sehingga kedepannya kondisi air dan sanitasi bisa lebih optimal dan sukses mencapai target akses universal 2019, yang berarti pada akhir tahun tersebut semua masyarakat di seluruh Indonesia harus mendapatkan layanan air dan sanitasi layak. Cheerli
Artikel Terkait |