Belajar dari Wonosobo, Jadikan Kemitraan Sesuatu yang Fun!

02 November 2015
Dibaca : 1571 kali

Kolaborasi dengan swasta merupakan salah satu upaya dalam pemerintah daerah memenuhi kebutuhan pembangunan sanitasi di wilayahnya. Masalahnya, kemitraan ini seringkali masih dipandang perusahaan sebagai beban. Pemerintah Kabupaten Wonosobo secara jitu berhasil mengatasi hal ini. Melalui payung program Wonosobo Green Cities, kabupaten yang terletak tepat di tengah Pulau Jawa ini berhasil menjadikan kemitraan sebagai sesuatu yang menyenangkan.

“Contohnya adalah Danone Aqua”, sebut Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Kabupaten Wonosobo, Agus Dwi Atmojo. “Kami sudah bekerjasama dengan Aqua sejak tahun 2013, dilanjutkan dengan 2014 dan 2015. Berikutnya, kami yakin bahwa tahun 2016 masih akan berlangsung, karena mereka (Danone Aqua) telah merasa fun dengan kemitraan yang dilakukan”, imbuhnya.

Menurut Agus, yang terpenting dilakukan adalah membuat seluruh pihak merasa memiliki kegiatan, baik itu pemerintah maupun perusahaan. Upaya yang ditempuh Pemerintah Kabupaten Wonosobo diawali dengan pembentukan forum kemitraan yang terdiri atas tim teknis pemerintah daerah dan tim CSR dari perusahaan. “Kedua tim ini duduk bareng untuk menentukan dan merencanakan kegiatan. Sehingga menjadi kegiatan bersama, tujuan bersama, kita kelola bersama”, ujarnya.

Perencanaan awal yang telah dilaksanakan dengan melibatkan perusahaan kemudian ditindaklanjuti dengan serangkaian donor meeting. “Bisa formal, semi-formal, maupun santai. Seringkali justru dilakukan sambil berjalan-jalan di taman”, sebut Agus. Menurutnya, metode ini efektif menciptakan keakraban yang dapat mendorong hubungan baik antar pihak dalam mendukung program-program sanitasi.

Dengan adanya mitra, Pemerintah Kabupaten Wonosobo juga tidak lantas lepas tanggung jawab. Agus menyadari betul, komitmen pemda merupakan salah satu aspek yang memberikan kenyamanan bagi pihak non-pemerintah untuk bermitra. “Misalnya untuk penyediaan lahan, mobilisasi LSM lokal, dan sebagainya, itu biasanya jadi tanggung jawab pemda. Pokoknya semua harus jelas, pemerintah melakukan apa, swasta membuat apa, bahkan masyarakat mendukung apa. Monev pun dilakukan bersama, jadi swasta mengetahui apakah kontribusinya memberikan manfaat yang tepat sasaran”, terang Agus.

Pemerintah juga berupaya menunjukkan penghargaan kepada mitra melalui penyampaian sertifikat ucapan terima kasih, baik kepada perusahaan, lembaga non-pemerintahan, maupun individu dari masyarakat yang telah berperan dalam penanganan sanitasi di Kabupaten Wonosobo. “Memang secara materi tidak seberapa, tetapi ini cara kami untuk menjaga agar mitra merasa dihargai, merasa dimanusiakan, dan semakin membuat mereka dengan senang hati terus bermitra dengan kita”, ujar Agus.

Kemitraan yang dilakukan telah secara nyata memberikan manfaat bagi pembangunan sanitasi di Wonosobo. Bahkan, pola kemitraan ini telah menjadi stimulus peningkatan proporsi APBD Kabupaten Wonosobo di bidang sanitasi. Anggaran sanitasi yang di tahun 2012 hanya sekitar 1 Milyar terus naik menjadi 2,4 Milyar di tahun 2014. Bahkan di tahun 2015, anggaran yang dialokasikan kembali naik secara signifikan menjadi 4,7 Milyar.

“Kami berusaha untuk konsisten mewujudkan pembangunan hijau dalam langkah yang nyata, tidak hanya selesai di meja diskusi. Tetapi mari kita bersinergi menuju masa depan yang lebih baik”, tukas Agus menutup.

(Imam Safingi – Set PMU PPSP)

Share