Article - Serba Serbi -
Aksi Serentak Untuk Hari Toilet Sedunia
Aksi Serentak Untuk Hari Toilet Sedunia23 November 2012 Tonggak kepedulian terhadap toilet dan sanitasi diserukan hari ini.
Hari ini, 19 November, seluruh dunia serentak memperingati World Toilet
Day (WTD) atau Hari Toilet Se-Dunia. Di Indonesia sejumlah aksi, lomba,
pameran dan diskusi digelar dalam rangka memperingati WTD.
“Peringatan WTD bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global masih
ada 2,5 miliar orang di seluruh dunia yang belum mendapatkan akses
terhadap sanitasi layak,” tutur Naning Adiwoso, Ketua Asosiasi Toilet
Indonesia dalam diskusi media bertajuk “Bayangkan Indonesia Tanpa Kakus”
yang digelar hari ini (19/11) di Senayan City.
Diskusi ini dihadiri oleh Nugroho Tri Utomo, Direktur Permukiman
dan Perumahan Bappenas, sejumlah perwakilan dari Kementerian Pekerjaan
Umum dan Kementerian Kesehatan, lembaga swadaya masyarakat, Paguyuban
Pengusaha Sanitasi Grobogan, redaktur media dan wartawan. Para peserta
diskusi bertukar pikiran tentang pentingnya toilet dan sanitasi di
Indonesia serta peranannya untuk ikut serta membangun sanitasi layak
bagi semua.
“Bayangkan kalau tak ada kakus. Tak ada kakus atau toilet di rumah,
di sekolah, di gedung pemerintahan, mall, dan tempat umum. Tak ada
kakus di kota, di desa atau di mana-mana. Bayangkan kekacauan yang
terjadi. Bayangkan penyakit yang akan menyerang,” ujar Naning di hadapan
para peserta.
Perlu Partisipasi Semua Pihak untuk Sanitasi
Nugroho Tri Utomo, mengatakan pihaknya ingin mendorong media,
organisasi pembangunan, swasta dan kelompok masyarakat untuk mengambil
langkah dan aksi nyata, tidak hanya penyediaan toilet layak tapi juga
masalah sanitasi secara umum.
“Kami yakin mengurusi sanitasi bukan soal biaya, tapi sudah menjadi
investasi. Banyak yang akan kita peroleh dengan membangun sanitasi,”
sambungnya.
Menurut Nugroho, membangun sanitasi mempunyai efek luar biasa pada
kesehatan, pendidikan dan produktivitas. “Studi WHO memperkirakan bahwa
kondisi dan perilaku sanitasi yang baik dan perbaikan kualitas air minum
dapat menurunkan kasus diare hingga 94 persen,” ujarnya. “Artinya,
jumlah hari tidak masuk sekolah bisa berkurang, dan jumlah hari
produktif dapat meningkat, berarti tambahan untuk meningkatkan
pendapatan juga,” tandasnya.
Nugroho menambahkan, sejumlah program telah diluncurkan pemerintah
dalam rangka mempercepat pembangunan sanitasi di Indonesia. Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), mentargetkan 330 kabupaten/kota
mempunyai rencana strategis dalam meningkatkan investasi sanitasinya.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, program yang bertujuan
membebaskan 20.000 desa di Indonesia dari buang air besar sembarangan.
Sanimas (Sanitasi Berbasis Masyarakat), program peningkatan kualitas
lingkungan bidang sanitasi khususnya air limbah yang diperuntukkan bagi
masyarakat di kawasan padat kumuh dan miskin.
Ada juga, Pamsimas atau Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis
Masyarakat yang mentargetkan peningkatan akses air minum dan sanitasi
untuk masyarakat miskin di 5500 desa/kelurahan di seluruh Indonesia.
Serta pembangunan berbasis infrastruktur lainnya.
“Kepedulian semakin banyak pihak akan membantu mensukseskan upaya-upaya ini. Perlu kerja bersama,” tutur Nugroho
Dimeriahkan Sejumlah Aksi
Antusiasme World Toilet Day juga merambah dunia sosial media.
Sejumlah artis ikut menyuarakan kepeduliannya untuk toilet. Sebut saja
Joko Anwar, Irgi Ahmad Fahrezi, Vina Panduwinata, Ine Febrianti, dan
Desi Anwar. Selain diskusi bersama media yang digelar di bilangan
Senayan City, di tempat yang sama Komunitas iPhonesia dan Fortune PR
menggelar pameran foto dari Kontes Instagram yang telah diselenggarakan
sejak tanggal 14-17 November 2012.
Kontes Instagram ini memperebutkan hadiah iPhone 4S 32GB dan iPod
Touch 64GB. Dua puluh foto terbaik dipamerkan dari tanggal 19 November
2012 di Senayan City dan 20-21 November 2012 di Grand Indonesia, West
Wing lantai 3.
Pada hari sebelumnya (18/11) Pokja AMPL Nasional menggelar aksi
happening art maskot jamban di acara Car Free Day, Jakarta. Para
pengunjung yang hadir pada acara tersebut terkesan dan berebut foto
bersama dengan sejumlah maskot jamban yang berjalan di sekitar Bundaran
HI, Jakarta.
“Kami ingin mengajak publik untuk berhenti sejenak dan tertarik
memikirkan toilet, juga isu sanitasi secara umum, yang biasanya hanya
dianggap sebagai urusan belakang, “ jelas Maraita Listyasari, Pelaksana
Harian Pokja AMPL Nasional.
NCA
|