Yogyakarta Kebanjiran Sampah

Sumber:Koran Sindo - 20 September 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

YOGYAKARTA(SINDO) – Menjelang Lebaran,Dinas Pengelolaan Pasar (Dinlopas) Kota Yogyakarta panen sampah.Ratusan kubik sampah bertebaran di mana-mana.

Berdasar data Lebaran 2007, mulai tiga hari menjelang hari H, tumpukan sampah bisa mencapai 200–250 kubik. Pada hari-hari normal, sampah yang terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul,tidak lebih dari 125–150 kubik.

Kepala Dinlopas Kota Yogyakarta Ahmad Fadli m-engatakan, peningkatan volume sampah ini terjadi menyusul peningkatan aktivitas perdagangan di sejumlah pasar yang ada.Contohnya di Pasar Beringharjo dan Kranggan. Kedatangan pengunjung ke tempat ini meningkat 100% menjelang Lebaran.

Pada hari biasa jumlah pengunjung pada kisaran 10.000 orang, sedangkan pada hari mendekati Idul Fitri bisa mencapai 20.000 pengunjung. ”Belum lagi penambahan pedagang yang mencapai 10% dari 15.300 pedagang yang terdata.

Jadi, kalau biasanya sampah yang terangkut ke TPA Piyungan sekitar 15 truk, sekarang ini meningkat hingga 25 truk per hari,” katanya kepada wartawan kemarin. Guna menjaga kondisi pasar selalu tampak bersih,kata dia, pihaknya menyiapkan tong-tong sampah di setiap penggal jalan pasar.

Tidak hanya itu, petugas kebersihan juga disiagakan untuk membersihkan sisa-sisa sampah yang tercecer. Kerja bakti pedagang juga dilakukan secara periodik. Pemkot Yogyakarta setiap tahun mengeluarkan anggaran Rp1,8 miliar untuk operasional di TPA Piyungan.

Biaya operasional TPA bagi warga KabupatenBantuldanSleman ini tidak sebesar Kota Yogyakarta. Sebanyak 75% biaya operasional TPA Piyungan berasal dari Kota Yogyakarta sebab kuantitas pembuangan sampahnya paling besar.

Anggota Komisi III DPRD Kota Yogyakarta Anis Sri Lestari mengatakan, pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta masih menggunakan paradigma end–pipe of solution atau pendekatan ujung-pipa.

Pemerintah, kata dia, sudah saatnya menggunakan pendekatan sumber. Sampah ditangani dari sumber pembuangannya.” Hal ini lebih efektif daripada pengolahan di TPA,”terangnya. (arif budianto)



Post Date : 20 September 2008