BEKASI, (PR).- Sejumlah kecamatan di wilayah Utara Kab. Bekasi, seperti di Kec. Babelan, Cabangbungin, Tambelang, dan Pebayuran mulai mengalami krisis air. Selain kondisi sawah dilanda kekeringan yang ditandai banyak retakan tanah, masyarakat setempat juga mengeluhkan kesulitan untuk memperoleh air bersih.
"Sejak satu bulan lalu, sumber air kondisinya semakin minim. Jangankan buat irigasi sawah, air minum yang biasanya diambil dari sumur juga mengering," ujar salah seorang petani Rohyadi (35) saat ditemui di Tambelang, Kamis (6/8).
Menurut Rohyadi, wilayah utara Kab. Bekasi merupakan wilayah hulu yang paling berdampak saat kekeringan. Bahkan, saat musim kemarau seperti sekarang ini, wilayah tersebut menjadi langganan terjadi kekeringan.
"Namun begitu, seharusnya sudah ada pencegahan sebelum kami tiap tahun mengalami seperti ini," katanya.
Sementara itu, secara terpisah Ketua Kelompok Tani Kecamatan Cabang Bungin, Samit (42), mengatakan, agar kekeringan yang dihadapi petani dan warga wilayah Utara Kab. Bekasi tidak berkepanjangan, pihaknya mendesak penambahan alat pompa air dari pemerintah guna mengatasi kendala pertanian pada musim kemarau.
Kepala Bidang Sumber Daya Mineral, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Bekasi, Hadiat S. mengatakan, dari tekstur tanah di wilayah Utara Bekasi air yang bisa dimanfaatkan masyarakat setempat adalah air sumur dangkal yaitu air tanah dengan kedalaman maksimum dua puluh meter.
Ia menjelaskan, sumber air untuk memenuhi masyarakat Kab. Bekasi selama ini bergantung pada Sungai Kanal Tarum Barat, yang berasal dari aliran sungai Citarum di Kab. Bekasi. Itu pun hanya mampu memasok air untuk pertanian dan pemukiman kurang dari enam puluh persen.
"Kondisi itu memang selalu menjadi permasalahan. Untuk air bersih, PDAM Bekasi memang membantu penyaluran air bersih, tetapi untuk semua kecamatan tentu saja tidak akan memadai," kata Hadiat.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Bekasi, area pertanian di beberapa kecamatan wilayah Utara mencapai lebih kurang 3.500 hektare.
"Untuk menanggulangi kekeringan, sekitar 770 pompa telah didistribusikan kepada masing-masing kelompok tani," katanya.
Sementara itu, Humas PDAM Bekasi, Rizal M.N mengatakan, dari semua yang masuk layanan PDAM, wilayah Utara Kab. Bekasi, jumlahnya paling sedikit.
"Dari semua rumah tangga yang dilayani oleh PDAM, tujuh puluh persen memang di Kota Bekasi dan sisanya di Kab. Bekasi. Itu pun wilayah selatan yang paling banyak," kata Rizal. (A-186)
Post Date : 07 Agustus 2009
|