Wilayah Cilacap Barat Kembali Terendam Banjir

Sumber:Pikiran Rakyat - 15 Februari 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

CILACAP, (PR).- Banjir merendam tujuh desa di dua kecamatan di Cilacap, Jawa Tengah. Akibatnya, ribuan rumah dan puluhan hektare sawah siap panen terendam. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, tetapi puluhan keluarga terpaksa diungsikan.

Dua kecamatan yang terendam banjir adalah Sidareja dan Kedungreja. Di dua kecamatan ini, ribuan rumah yang dihuni 2.500 jiwa berada di Desa Tegalsari, Desa Gunungreja, Desa Sidareja, Desa Sidamulya, Desa Tinggarjaya, dan Desa Sudagaran di Kecamatan Sidareja serta Desa Ciklapa di Kecamatan Kedungreja, terendam air.

Ketinggian air bervariasi antara 10 cm-100 cm. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Cibeureum dan sejumlah anak sungai yang menembus dua kecamatan tersebut.

"Banjir terjadi sejak Sabtu (13/2) petang dan hingga kini sudah berangsur-angur menyurut," kata Camat Sidareja Ahmad Arifin.

Akan tetapi, peluang untuk terjadi banjir susulan masih ada sebab di daerah hulu masih berpeluang besar terjadi hujan lebat. Hampir setiap terjadi hujan, di dua kecamatan di Cilacap barat ini terjadi banjir.

"Sebab banjir yang terjadi di sini akibat limpasan air dari Sungai Cibeureum dan anak sungainya, sehingga kalau hujan besar dipastikan banjir," katanya menjelaskan.

Menurut Arifin, sebanyak 22 kepala keluarga di Sidareja diungsikan ke lokasi yang lebih aman, sebab ketinggian air di dalam rumah mencapai satu meter. Sebagian besar dari 2.500 jiwa yang rumahnya terendam banjir masih bertahan di rumah masing-masing.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Dangir Mulyadi mengatakan, hampir setiap terjadi hujan deras, dua kecamatan dan sebagian besar kecamatan di wilayah Cilacap barat terkena banjir.

"Di samping berada di wilayah dataran rendah dan cekungan, banjir terjadi karena di bagian hilir sungai yang bermuara di Segara Anakan terjadi penyempitan akibat sedimentasi,” kata Dangir.

Dengan demikian, air sungai yang mengalir menuju muara terganggu, meluap, dan membanjiri daratan. Maka, setiap terjadi hujan besar, masyararakat selalu siaga menghadapi banjir. (A-99)



Post Date : 15 Februari 2010