Air secara tradisi ditempatkan sebagai sumber daya alam yang dimiliki dan dikelola bersama-sama. Tidak boleh ada monopoli terhadap sumber daya air. Di ranah etnis, pada beberapa komunitas adat telah diciptakan mitologi dan upacara yang menjaga kesadaran masyarakat adat untuk bersama-sama menjaga air dan sumbernya. Di ranah sosial, bukan hanya mata air alami, bahkan sumur yang dibangun di tanah pribadi, biasa dimanfaatkan secara kolektif oleh masyarakat. Di ranah pertanian sistem irigasi yang telah berusia ratusan tahun telah terbukti berhasil mengelola air bukan hanya secara sosiologis, namun juga ekologis. Bisa dikatakan bahwa masyarakat kita telah memiliki peradaban air yang tinggi.
Buku ini merupakan hasil penelitian seagai proses pra produksi film dokumenter yang sama yang dilakukan di wilayah Solo Raya, terutama difokuskan pada emapat wilayah yang dijadikan muara alur cerita, yaitu wilayah sekitar Umbul Langse, Kecamatan Juwangi, Dukuh Sedonorejo, Kecamatan Kemuning dan di Kota Solo.
Post Date : 23 Maret 2007
|