|
Banjir menggenangi berbagai daerah di Jakarta, Selasa (4/12), menyusul guyuran hujan deras sepanjang malam sebelumnya. Peristiwa ini boleh jadi merupakan awal datangnya lagi musim hujan dan juga musim banjirdi Ibu Kota. Salah satu hal yang kini harus mulai diwaspadai adalah kemungkinan merebaknya kembali berbagai penyakit yang biasa datang seiring dengan musim hujan dan banjir. Berdasarkan pengalaman, termasuk saat banjir besar yang merendam sebagian wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi awal tahun ini, penyakit-penyakit itu adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), diare, penyakit kulit, penyakit mata, leptospirosis, dan demam berdarah dengue (DBD). Warga umumnya sudah mengenal gejala dari hampir semua jenis penyakit ini. Barangkali cuma leptospirosis penyakit yang belum banyak dikenal tanda- tandanya. Padahal, dalam peristiwa banjir besar Jakarta awal tahun ini, leptospirosis menyerang setidaknya delapan orang, yang kemudian menjadi pasien di sejumlah rumah sakit. Gejala leptospirosis Berdasarkan informasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan leptospira, bakteri berbentuk spiral yang bisa menyerang hewan dan manusia. Bakteri ini dapat hidup di air tawar sampai selama lebih kurang sebulan, tetapi akan cepat mati di air laut, air selokan, atau air kemih yang tidak diencerkan. Manusia terinfeksi leptospira lewat kontak dengan air, tanah, atau tanaman yang telah dikotori air seni hewan penderita leptospirosis. Bakteri yang memiliki masa inkubasi 4-19 hari itu masuk ke tubuh manusia lewat selaput lendir mata, hidung, kulit yang lecet, atau makanan yang terkontaminasi air kencing hewan penderita leptospirosis, biasanya adalah tikus. Gejala-gejala awal leptospirosis adalah demam tinggi, sakit kepala, lesu, muntah, mata meradang, dan nyeri pada otot betis dan punggung. Semua gejala ini umumnya muncul dalam waktu 4-9 hari. Leptospirosis bisa menyerang berbagai organ tubuh, seperti hati, yang akan berwarna kekuningan. Jika menyerang paru- paru, ia bisa menyebabkan nyeri pada dada, sesak napas, dan batuk darah. Namun, jika sampai menyerang ginjal atau jantung, ia bisa menyebabkan kematian mendadak akibat gagal ginjal atau pembengkakan pada jantung. (mulyawan karim) Post Date : 05 Desember 2007 |