|
GROBOGAN - Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Grobogan, menyisakan kecemasan bagi sebagian warga Kecamatan Gubug. Pemkab meminta masyarakat agar mewaspadai kemungkinan datangnya banjir susulan. "Namun, kami berharap banjir tidak datang lagi," kata Arifin (35), warga Desa Kuwaron, Kecamatan Gubug, kemarin. Menurut dia, banjir yang melanda Desa Gubug dan Rowosari, memang tidak sebesar tahun lalu. Bahkan, baginya banjir itu sudah menjadi langganan masalah tahunan yang selalu menimpa warga di wilayah kecamatan itu. "Untuk mengatasinya, perlu kepedulian dari semua pihak, termasuk pemerintah," harap lelaki beranak enam tersebut. Hal senada diungkapkan Afrosin Arif (30), penduduk Suguhmanik, Kecamatan Tanggungharjo. Dia mencemaskan kemungkinan datangnya banjir lagi. "Setahun yang lalu, banjir serupa juga terjadi di sini. Bahkan, jalan sempat terputus lantaran tergerus air limpasan dari Sungai Tuntang. Kejadian itu harus segera diantisipasi. Sebab, dikhawatirkan banjir susulan akan datang lagi," tandasnya. Atas kejadian itu, anggota DPRD Grobogan, Drs Budi Susilo, meminta Pemkab segera mengambil langkah konkret mengatasi bencana alam tersebut. Selain itu, dia juga meminta kepada pemerintah agar mengantisipasi kemungkinan datangnya banjir susulan. Agar Waspada Kabag Humas Pemkab Grobogan, Adi Djatmiko SH, meminta masyarakat agar tetap mewaspadai kemungkinan datangnya banjir susulan. Apabila menemukan tanda-tanda mencurigakan akan datangnya banjir, segera lapor ke aparat desa dan kecamatan. "Barulah, dari kecamatan nantinya disampaikan ke Satkorlak," kata dia. Lebih lanjut dian mengatakan, sekarang ini tim sudah turun ke lapangan untuk mendata dan menginventarisasi. Dari data itu, selanjutnya akan dilakukan penanganan di lapangan. "Masukan dari Dewan dan masyarakat itu akan kami laksanakan," janjinya. Sebagaimana diberitakan, banjir kiriman melanda Kecamatan Gubug, Grobogan, Sabtu (2/4) dini hari. Akibatnya, puluhan rumah di RT 1 dan RT 2, RW 1, Desa Gubug, terkena limpasan air Sungai Tuntang sejak pukul 01.30-06.00. Begitu juga dengan areal persawahan di dua desa, yakni Desa Rowosari dan Gubug, juga mengalami kondisi sama. Tak hanya itu, air sungai tersebut juga sempat melimpas hingga ke jalan-jalan. Laju air yang begitu deras, mengakibatkan jalan raya Purwodadi-Semarang berubah layaknya sungai. (H3-91a) Post Date : 04 April 2005 |