Waspadai 99 Lokasi Rawan Banjir

Sumber:Kompas - 06 Oktober 2008
Kategori:Banjir di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS - Memasuki musim hujan, Pusat Krisis DKI Jakarta mengeluarkan peringatan untuk mewaspadai potensi banjir di 99 lokasi se-Jakarta. Warga dan petugas di kelurahan dan kecamatan rawan banjir akan dilatih agar siap melakukan evakuasi.

Manajer Pusat Krisis DKI Jakarta Heru Joko, Sabtu (4/10) di Jakarta Pusat, mengatakan, ke-99 lokasi yang harus diwaspadai itu merupakan kawasan yang dilanda banjir besar pada tahun 2002 dan 2007.

Pada tahun 2007 ada 78 lokasi yang dilanda banjir besar. Pada tahun 2002, sebagian besar lokasi banjir sama dengan tahun 2007. Namun, ada 21 lokasi yang tergenang pada tahun 2002, tetapi tidak tergenang pada 2007.

”Semua lokasi yang pernah dilanda banjir tetap akan diwaspadai dan dipantau. Para petugas Pusat Krisis DKI Jakarta tetap siaga meskipun sedang liburan,” kata Heru.

Banjir di beberapa lokasi, kata Heru, dapat terjadi jika terjadi hujan lebat. Sebanyak 40 persen wilayah Jakarta terletak di bawah permukaan air laut sehingga genangan atau banjir mudah terbentuk karena hujan lokal saja.

Lokasi yang rawan banjir di Jakarta Pusat antara lain Karet Tengsin, Petamburan, Kwitang, Suprapto, Cempaka Putih Tengah dan Timur, Jatibaru, dan Tanah Abang. Di Jakarta Utara daerah rawan banjir antara lain Kamal Muara, Pluit, Teluk Gong, Pejagalan, Pademangan Barat, Bandengan Utara, Papanggo, Sunter Agung, Warakas, Semper Timur, Rorotan, Cakung, Kelapa Gading, dan Yos Sudarso.

Daerah rawan banjir di Jakarta Timur antara lain Rawajati, Perum DKI Sukapura, Penggilingan, Pulogebang, Penggilingan Elok, Rawa Terate, Buaran, Cipinang Melayu serta Duren Sawit, Bidara Cina, dan Gudang Peluru. Di Jakarta Barat antara lain Daan Mogot, Semanan, Duri Kosambi, Cengkareng, Bojong Indah, Kembangan Utara, Kampung Basmol, Kedoya, Pangeran Tubagus Angke, Jelambar, Grogol, Kyai Tapa, dan Rawa Kepa.

Di Jakarta Selatan, kawasan rawan banjir antara lain sepanjang sisi Kali Mampang, Pasar Minggu, Tendean, Bangka, sepanjang sisi Kali Ciliwung mulai Jalan Gatot Subroto hingga Pejaten, sepanjang Kali Ciliwung mulai dari Manggarai hingga Gatot Subroto.

Geladi banjir

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Muhayat mengatakan, untuk mengantisipasi jatuhnya korban selama banjir, Pemprov DKI akan menggelar geladi banjir di lokasi-lokasi rawan banjir. Petugas kelurahan dan warga dilatih memberikan peringatan dini dan melakukan evakuasi cepat.

DKI Jakarta juga akan menggelar pekan sadar bencana pada 21-27 Oktober di Monas dan di kelima kota. Tujuannya, kata Muhayat, adalah memperkenalkan warga tentang bahaya yang dapat mengancam mereka saat musim hujan dan cara mengantisipasinya.

Latihan bersama antara warga dan petugas untuk simulasi penanggulangan bencana juga akan digelar di kelima kota. Petugas yang disiapkan untuk keperluan itu mencapai 3.500 orang.

Muhayat mengatakan, risiko banjir di banyak lokasi diperkirakan akan terjadi pada Februari. Namun, banjir di lokasi tertentu dapat terjadi kapan pun selama musim hujan.

”Lebih baik masyarakat dilatih dan siap sebelum banjir daripada tidak siap dan jatuh korban jika banjir benar-benar datang. Jakarta belum dapat bebas dari risiko banjir dalam waktu dekat sehingga kesiapan masyarakat untuk menghadapinya sangat diperlukan,” kata Muhayat. (ECA)



Post Date : 06 Oktober 2008