Waspadai 8 Titik Rawan Banjir

Sumber:Koran Sindo - 19 Desember 2006
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
SLAWI (SINDO) Memasuki datangnya musim penghujan tahun ini, pengendara dan pengguna jalan yang biasa melintas di jalur pantai utara (pantura) dan jalur selatan jateng diminta untuk lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya musibah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) dan banjir di sepanjang jalur tersebut.

Berdasarkan pemetaan dari Kantor Kesbanglinmas Kab Pemalang dan Satlantas Polres Tegal, kemarin, terdapat sedikitnya delapan titik rawan bencana banjir dan laka lantas di sepanjang jalur antara Kab Tegal hingga Kab Pemalang. Di jalur pantura Pemalang, daerah rawan banjir berpotensi terjadi di Jln Raya Ulujami, Comal, Petarukan, dan Ampelgading.

Karakteristik banjir yang terjadi hanya sesaat, maksimal tiga jam namun patut diwaspadai masyarakat khususnya pengguna jalan, terang Kasi Linmas pada kantor Kesbanglinmas Kab Pemalang M Yoyo Sumaryo, kemarin. Terjadinya banjir ini, lanjut Yoyo, dipicu kondisi geografis jalur tersebut yang relatif lebih rendah.

Sebagai langkah antisipatif kami bentuk posko di masing- masing kecamatan dan desa yang siaga 24 jam, jelasnya. Sementara itu, di wilayah hukum Polres Tegal tersebar dua titik rawan terjadi banjir dan titik rawan laka lantas di jalur pantura dan selatan. Kapolres Tegal AKBP Asep Suhendar melalui Kasatlantas AKP Alkaf Chaniago didampingi Kanit Patroli Iptu Pranata menerangkan, titik rawan banjir tersebar antara lain di Jln Raya Babadan (Kec Warurejo) dan Jln Raya Prupuk (Kec Margasari).

Selain itu, akibat intensitas turunnya hujan yang tinggi, dua titik jalan rawan terjadi laka lantas. Titik itu antara lain berada di Jln Raya Suradadi dan Jln Raya Demangharjo, Kec Warurejo. Banjir di Jln Raya Babadan biasanya terjadi akibat luapan air dari sawah sementara di Prupuk dipicu cekungan jalan di wilayah tersebut.

Di titik itu, lanjutnya, kedalaman banjir bisa mencapai 30- 50cm sehingga cukup mengganggu dan membahayakan pengguna jalan. Kerawanan banjir di jalur pantura harus diwaspadai apalagi saat ini sedang ada proyek pelebaran jalan raya antara Suradadi sampai Pemalang. Banyak gorong-gorong saluran air yang kemungkinan mampat sehingga mengganggu jalan air, terangnya.

Sebagai langkah antisipatif, Satlantas Polres Tegal telah menyiapkan sejumlah peralatan SAR minimalis di setiap pos polisi baik di jalur pantura maupun jalur selatan. Peralatan itu meliputi ban, jas hujan, sepatu boot, dan peralatan pendukung lain. Di luar itu, petugas juga menempatkan sejumlah papan dan rambu petunjuk dan peringatan. Kami juga minta pekerjaan pelebaran jalan memperhatikan amdal, imbuhnya. (untung subejo)



Post Date : 19 Desember 2006