BANDUNG(SINDO) – Tumpukan sampah yang menggunung akibat pemblokadean TPA Sarimukti dapat menyebabkan penyakit antara lain diare, demam berdarah,serta cikungunya.
”Sampah yang menumpuk dapat mengundang lalat dan nyamuk sehingga dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya untuk masyarakat,” ucap Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Bandung,Dr Fetty Suharti saat dihubungi SINDO kemarin. Dia mengatakan bahwa lalat yang ada di sampah dengan mudah bisa menyebarkan penyakit, salah satunya diare.Ketika lalat hinggap di makanan, kemudian dimakan manusia dan masuk pencernaan. Selain itu, juga bisa mengundang nyamuk aedes aegypti sebagai vektor atau penyebab penyakit demam berdarah dan cikungunya. ”Namun,hingga saat ini belum ada laporan warga yang sakit diare atau demam berdarah setelah adanya penumpukan sampah,”imbuhnya.
Untuk membunuh lalat dan nyamuk, Dinas Kesehatan Kota Bandung telah berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan untuk melakukan fogging di beberapa titik TPS di Kota Bandung.”Dalam waktu dekat ini,kami akan melakukan pembasmian supaya bisa mencegah mewabahnya penyakit tersebut,” jelasnya. Dia mengimbau masyarakat yang berada di radius 100 hingga 200 meter berada di sekitar TPS untuk berhati-hati. Jika sampah masih belum diangkut, sampah ditutup rapat sehingga tidak akan mengundang lalat. Ketua Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jabar M Hendarsyah mengatakan, kebiasaan mencampurkan sampah kering dan basah yang dilakukan masyarakat menyebabkan risiko penyakit semakin tinggi.
”Hanya dari baunya, tumpukan sampah dapat menimbulkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).Belum lagi dari hewanhewan yang bisa menyebarkan penyakit,”kata Hendarsyah. Selain itu,sampah yang tercampur bisa mencemari tanah. Keberadaan sampah yang berasal dari bahan beracun dan berbahaya, semakin membahayakan tanah.”Sudah saatnya masyarakat dan pemerintah untuk bergerak.Masyarakat harus belajar memilah sampah,pemerintah mulai merealisasikan semua program lingkungannya,jangan hanya sebatas slogan,”ucapnya. Sementara itu, setelah ditutup selama empat hari, akhirnya mulai kemarin TPA Sarimukti kembali dibuka.
Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung pun berjanji mengoptimalkan pengangkutan sampah dengan menurunkan seluruh petugas yang akan bekerja penuh 24 jam mengangkut sampah di TPS yang menumpuk dan mengeluarkan bau tidak sedap itu. Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung Cece Iskandar mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan pengangkutan sampah di 140 TPS Kota Bandung selama sepekan ke depan.”Kalau tidak ada kendala, pengangkutan akan dilakukan selama 24 jam untuk membersihkan seluruh TPS yang ada di Bandung,” ungkapnya via ponsel kemarin. Cece juga mengatakan, sejak TPA Sarimukti kembali dibuka pukul 09.00 WIB kemarin, pengangkutan sampah pun sudah dilakukan.
Untuk mengoptimalkan pengangkutan, pihaknya mengerahkan seluruh truk sampah, sebanyak 97 unit yang dimiliki PD Kebersihan, ditambah 18 unit truk sewaan. ”Selain itu, juga TPS yang berada di beberapa titik krusial seperti Cibaduyut dan Ciroyom. Kalau tidak ada halangan, di pengujung 2010 ini Bandung sudah bersih dari timbunan sampah,”janjinya. Menurut Cece,TPA Sarimukti kembali dibuka setelah adanya kesepakatan dan dialog dengan warga setempat. Penutupan TPA Sarimukti selama empat hari yang dilakukan warga disebabkan tidak adanya komunikasi yang lancar antara warga dan pemerintah. (masita ulfah/agung bakti sarasa)
Post Date : 18 Desember 2010
|