|
jakarta, kompas - Ratusan warga dari tiga kelurahan di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, secara bergelombang mendatangi petugas jaga pintu air Sungai Tirem di Jalan RE Martadinata, Sunter. Mereka mendesak petugas membuka pintu air dan mengoperasikan pompa untuk mengendalikan genangan air di wilayah itu. Massa pertama datang sekitar pukul 08.00 dan setengah jam kemudian datang kelompok kedua. Mereka adalah warga tiga kelurahan, yakni Tanjung Priok, Warakas, dan Papanggo di Tanjung Priok. Adapun pintu air Sungai Tirem terdapat di Verbak. Menurut sejumlah warga, belum surutnya genangan air di tiga kelurahan itu disebabkan belum dibukanya pintu air dan dioperasikannya pompa. "Rumah kami sudah lima hari terendam. Airnya tidak surut-surut juga. Kami minta petugas segera membuka pintu air ini," seru beberapa warga. Sejumlah warga bahkan mengancam akan menjebol pintu air itu. Mamat (42), petugas jaga pintu air, sempat bersembunyi karena khawatir menghadapi massa. Namun, setelah ditemani Bintara Pembina Desa (Babinsa) Tanjung Priok, Sersan Satu Agus S, dia menjelaskan kepada warga, pintu dan pompa air tak dapat dioperasikan pada waktu yang bersamaan. Pintu air juga tidak bisa dibuka begitu saja tanpa prosedur yang sudah ditentukan. Warga sempat mencoba membuka pintu air dan menghidupkan pompa air. Mereka kemudian bubar setelah Agus menegaskan, jika pintu dan pompa air rusak, warga akan ditindak tegas. Sehari sebelumnya, warga Cilincing, Jakut, juga sempat membongkar paksa beberapa jembatan karena diduga menghambat aliran air sungai ke laut. Tetapi, tindakan warga itu tetap tak mengurangi genangan air. (CAL) Post Date : 07 Februari 2007 |