|
PANGKALAN BALAI (SINDO) – Warga Kecamatan Tungkal Ilir yang menetap di Desa Karang Anyar dan Desa Karang Mulya kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan memasak, mencuci,mandi,serta kegiatanlain. Wahyu,57,warga Desa Karang Anyar,Kecamatan Tungkal Ilir,mengatakan, pada musim kemarau saat ini, masyarakat harus berjalan puluhan kilometer untuk mencari sumber mata air bersih. “Memang dulu ada tiga buah sumur bor,tapi kini tidak lagi dipergunakan masyarakat. Sebab, kata dokter yang pernah memeriksa kandungan air sumur tersebut, tidak layak dikonsumsi karena beracun. Karena itu,masyarakat di sini tidak ada lagi yang berani mengambil air,”ungkap dia. Dia menjelaskan, sebagian besar air di wilayah Tungkal Ilir mengandung 80% kadar asam. Bahkan, meski sudah dilakukan pengeboran hingga kedalaman 100 meter, kadar keasaman air tidak berubah. “Orang Belanda yang pernah meneliti di sini pun mengatakan, sampai ratusan tahun kadar keasaman air tidak akan hilang,”ucapnya. Menanggapi keluhan warga tersebut,Bupati Banyuasin Amiruddin Inoed mengatakan, pihaknya akan berupaya membangun fasilitas air bersih di berbagai daerah dengan program Wisllic I dan II. Bupati menuturkan, saat ini Pemerintah Kabupaten Banyuasin telah membangun sarana air bersih siap minum dengan total dana Rp1,2 miliar di daerah perairan Desa Sidomulyo danDesaDanaMulya.“Semua pembangunan sarana itu untuk membantu kesehatan masyarakat supaya tidak mengonsumsi air yang belum terjamin kebersihannya,”ujarnya. (yopie cipta raharja) Post Date : 29 Juni 2008 |