|
BANDUNG, (PR).-Warga Kelurahan Mekarmulya Kec. Rancasari Kota Bandung, mengaku kaget dengan adanya berita tentang rencana pembangunan pabrik pengolahan sampah di wilayahnya. Selama ini, warga mengaku belum pernah diajak bicara oleh aparat pemerintah setempat tentang rencana tersebut. Hal itu mencuat ketika PR mengunjungi lokasi yang akan dijadikan pabrik pengolahan sampah tersebut, Rabu (22/11). Lokasi yang direncanakan itu berjarak sekira 4-5 km di belakang Mapolda Jabar. Menurut Dede Basari (47), warga Kp. Ranca Numpang Kel. Mekarmulya Kec. Rancasari, ia dan warga lainnya kecewa dengan adanya rencana tersebut. Selama ini belum ada sosialisasi soal rencana itu. Mulai dari RT, RW, kelurahan, dan kecamatan juga tidak pernah bicara soal itu. Berita di sejumlah media cetak tersebut, bagi warga seakan halilintar di siang bolong. Ceuk basa urang mah, asa ditonjok na beuteung. Warga can diajak rerembuk, ujug-ujug aya berita eta, kata Dede. Hal lain yang membuat warga bertambah kesal, adalah tidak ada satu pun anggota dewan di DPRD Kota Bandung yang memberikan informasi soal rencana tersebut. Kan ada beberapa anggota dewan yang berangkat dari DP (daerah pemilihan) 6 di sini. Anehnya, tidak ada seorang pun dari mereka datang untuk menjelaskan soal ini, ujar Dede sambil bersungut. Pernyataan senada dituturkan Asep (39), warga satu kampung Dede. Yang pertama paling merasakan dampaknya dari tempat sampah itu pastinya yang paling dekat. Salah satunya saya, kata Asep yang seorang PNS. Tempat tinggal Asep berada paling luar dari Kp. Ranca Numpang dan hanya berjarak sekira 500 meter dari lokasi rencana pabrik. Antara lahan tempat sampah dengan rumah Asep terdapat puluhan hektare lahan sawah yang mengering. Antara lahan sawah dengan lokasi tempat sampah dipisahkan oleh parit selebar dua meter dengan kedalaman satu meter. Lokasi lahan pabrik itu juga dibatasi oleh ruas tol Purbaleunyi. Menurut rencana, ruas tol itulah yang dijadikan akses masuk pembuangan sampah. Lahan itu juga bersebelahan dengan wilayah Kab. Bandung, tepatnya Desa Cibiru Hilir Kec. Cileunyi. Saya yakin, pasti pemkot belum pernah membicarakan hal ini kepada Pemkab Bandung. Ke warganya sendiri saja tidak ada sosialisasi, komo ke wilayah tetangga, kata Asep, yang juga mantan ketua RT di kampung itu. (A-128) Post Date : 23 November 2006 |