Warga Terserang Gatal dan Diare

Sumber:Jawa Pos - 08 April 2005
Kategori:Sanitasi
PLOSO - Hari ketiga banjir di Kecamatan Ploso, Jombang mulai memunculkan masalah baru. Meskipun debit air mulai menyusut, namun dampak banjir akibat kekurangan air bersih telah dirasakan warga. Sebagian besar warga --terutama anak-anak-- mulai terserang penyakit kulit seperti gatal-gatal dan diare. Yang mengkhawatirkan, warga enggan berobat ke puskesmas atau dokter setempat, karena masih banyaknya genangan air di sepanjang jalan.

Serangan penyakit kulit dan diare ini dialami warga Desa Jatigedong dan Gedongombo. Karena banjir yang melanda dua desa ini paling parah dan terendam air setinggi 1 meter dibandingkan banjir yang melanda Desa Losari, Bawangan dan Rejoagung. Kondisi ini diperparah dengan curah hujan yang kembali terjadi kemarin sore. Hingga saat ini warga belum melakukan aktivitas rutin, karena khawatir terjadi hujan susulan yang bisa memperparah luberan air sungai marmoyo. Selain gatal pada kulit, beberapa anak usia sekolah dan balita banyak yang terkena diare. Hal ini dikarenakan sulitnya mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Serangan penyakit kulit dan diare ini dibenarkan bidan desa setempat, Rohayah. Bahkan, sejak terjadinya banjir, polindes yang ditempatinya selalu didatangi pasien yang mengalami gatal dan diare, meskipun jumlahnya masih sedikit. Diperkirakan, penderita gatal dan diare ini semakin banyak, karena air masih menggenang. Sehingga, warga enggan melakukan pengobatan. Apalagi kondisi air sumur di dua desa ini tidak sehat, karena warnanya kuning dan sangat kotor. "Yang kita perlukan saat ini adalah air bersih. Kalau tidak segera diusahakan, nanti jumlah penderitanya bertambah banyak," jelas seorang warga, Prayit.

Kendati demikian, kegiatan belajar-mengajar (KBM) di MI Nidhomiyah mulai terlihat. Seluruh siswa kelas 3, 4 , 5 dan 6 bisa masuk dan mengikuti pelajaran sebagaimana biasa. Sedangkan siswa kelas 1 dan 2 masih diliburkan. Karena dua ruangan ini masih terendam air. Sebagian guru pun sibuk mengikiskan peralatan sekolah, seperti bangku, sapu dan buku pelajaran yang basah terkena banjir. "Sekarang kita sudah masuk sekolah, tapi kelas 1 dan 2 masih libur," kata seorang siswa.

Plh Sekdakab Jombang, Mian, yang melakukan peninjauan kemarin pagi, kepada wartawan koran ini mengaku akan langsung memberikan bantuan air bersih kepada warga dari dua desa tersebut. Sebab, warga sangat membutuhkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, masak dan kebutuhan yang lain. "Hari ini juga kita akan mengirim bantuan air bersih sebanyak dua tangki, agar kesehatan warga di sana (Jatigedong dan Gedongombo) terjaga," tuturnya. (bin/dr)

Post Date : 08 April 2005