|
Pangkalan Bun, BPost Warga Pangkalan Bun, khususnya yang bermukim di Kelurahan Mendawai, Kelurahan Raja dan Kelurahan Baru hampir sepekan kesulitan sulit mendapatkan air bersih. Pasalnya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat menyetop distribusi air ke pelanggan di tiga kelurahan tersebut. Masyarakat terpaksa kembali menggunakan air Sungai Arut sebagai pengganti stok bersih air yang sudah habis untuk keperluan sehari-hari. Padahal saat ini kondisi air sungai arut sedang keruh dan tidak layak untuk dikonsumsi. Sedangkan warga yang memiliki sumur terpaksa kembali menggunakan air sumur mereka meskipun airnya agak berbau. "Persedian air bersih di rumah sudah habis, untuk mencuci beras dan sayur saja terpaksa menggunakan air sumur milik tetangga. Airnya memang jernih tetapi agak berbau. Mau ke sungai airnya menjijikan jangankan untuk mencuci beras dan sayur untuk mencuci pakaian dan mandi saja harus berfikir dua kali," kata seorang warga setempat. Kepala PDAM Pangkalan Bun Setianu ST mengakui, warga ketiga daerah itu sedang dilanda krisis bersih. Itu karena rusaknya dua pompa bensin PDAM. "Saat ini yang beroperasi hanya pompa dengan kapasitas 50 liter per detik, sedangkan yang rusak pompa yang lebih besar dengan kapasitas 70 liter perdetik. Rusaknya pompa itu tentu saja sangat menggangu pendistribusian air ke rumah-rumah warga," ujarnya. Menurutnya, PDAM sebenarnya telah melakukan penggiliran distribusi air kepada tiga kelurahan itu setiap dua hari sekali. Namun jadwal tersebut terganggu dengan adanya pemadaman aliran listrik. ck6 Post Date : 06 Desember 2005 |