Warga Terpaksa Mandi Tiga Hari Sekali

Sumber:Media Indonesia - 28 Agustus 2012
Kategori:Air Minum
BANTUAN air bersih selama musim kemarau ternyata belum bisa membantu memenuhi kebutuhan masyarakat. Warga di Desa Ujung Manik, Keca matan Kawungaten, Cilacap, Jawa Tengah, misalnya, sampai sekarang harus menghemat air meskipun sudah mendapatkan suplai air bersih.
 
“Sejumlah penduduk terpaksa mandi setiap tiga hari. Itu pun hanya sekali mandi,” kata Kepala Desa Ujung Manik, Supardan, kemarin.
 
Sebetulnya daerah tersebut telah mendapatkan bantuan air bersih. Namun karena lokasi desa cukup terpencil, bantuan air pun kurang optimal.
 
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Wasi Aryadi mengatakan suplai air bersih yang disediakan belum sesuai dengan permintaan yang diajukan warga.
 
“Ada be berapa kendala, terutama m asalah geografis dan terbatasnya armada pengangkut air bersih, sehingga pasokan tidak optimal,” jelasnya.
 
Hingga kini, BPBD Cilacap bekerja sama dengan PDAM telah menyuplai 274 tangki un tuk 27 desa di 9 kecamatan yang dilanda kekeringan hingga 26 Agustus lalu.
 
Di Kabupaten Klaten, pemerintah daerah setempat mengalokasikan bantuan air bersih sebanyak 20 tangki untuk setiap desa yang mengalami krisis air akibat kekeringan.
 
Dampak kemarau, sekitar 80 ribu warga di daerah rawan kekeringan di Klaten kesulitan air bersih.
 
Untuk bantuan air bersih ini, Pemkab Klaten menganggarkan dana Rp101 juta dari APBD-P 2012 bagi 32 desa di enam kecamatan.
 
Sementara itu di Jawa Timur, Perusahaan Umum Jasa Tirta I Kota Malang menyatakan wilayah kekeringan dan krisis air yang melanda 23 kabupaten berada di luar daerah aliran Sungai (DAS) Brantas.
 
Menurut Kepala Biro Pengelolaan Data dan Lingkungan Perum Jasa Tirta I, Vonny C Setiawati, kondisi aktual keter sediaan air baku tahunan dan harian di waduk masih mencukupi kebutuhan para pemanfaat, yakni untuk industri, PLTA, dan irigasi.
 
Jasa Tirta juga mengetatkan pengaturan distribusi air agar sesuai pola waduk.
 
“Agar penggunaan air tidak berlebihan. Kalaupun ada deviasi, jumlahnya tidak lebih dari 20%. Itu pun dikomunikasikan dengan pelanggan,” tegasnya. (LD/JS/BN/N-3)


Post Date : 28 Agustus 2012