|
SUNGAILIATSejak aliran air minum PDAM Tirta Bangka dihentikan, ratusan warga Lingkungan Nelayan II Sungailiat kesulitan air bersih. Warga terpaksa mengandalkan air sumur untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.Sementara kondisi air sumur jauh dari hiegenis sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Akibatnya pasokan air terpaksa didatangkan dari lingkungan lain atau dibeli dari para pedagang. Saya sendiri mengambil air dari Kampung Jawa Sungailiat. Cukup lumayan jaraknya. Tapi mau bagaimana lagi, kalau air sumur cuma bisa untuk mencuci dan mandi saja, keluh Kepala Lingkungan Nelayan II, Dolar kepada Bangka Pos Group, Selasa (23/5). Menurut Dolar kesulitan air yang melanda warga setempat sudah cukup lama berlangsung. Perhatian pemerintah daerah sangat diharapkan agar kesulitan itu dapat segera teratasi. Sudah sekitar delapan tahun kondisi seperti ini terjadi sejak aliran air dari PDAM distop. Sekarang untuk minum pun kami terpaksa menggunakan air galon karena air sumur tak bisa diminum, sesal Dolar. Nelayan II merupakan salah satu lingkungan pemukiman warga yang berada dalam wilayah hukum Kecamatan Sungailiat. Lingkungan Nelayan II lanjutnya, terbagi dalam enam RT (rukun tetangga) dengan jumlah penduduk 4.000 jiwa lebih atau 957 kepala keluarga (KK). Mata pencarian penduduk secara umum adalah nelayan. Dari 957 KK itu, yang menikmati aliran air bersih dari PDAM cuma sekitar 100 KK saja. Itu pun tidak lancar karena mengambil sisa air dari Nangnung. Sedangkan yang lain terpaksa membeli, kata Dolar. Keluhan serupa juga disampaiakn warga nelayan lain, Rofik yang cuma mengandalkan air sumur tak layak konsumsi. Warga yang tidak memiliki sumur tentu untuk mandi dan mencuci pun susah. Karena itu saya sangat menginginkan agar PDAM segera memasang kembali aliran air di Lingkungan Nelayan Dua ini. Kami sangat butuh air bersih, harap Rofik. Ditemui terpisah Direktur PDAM Tirta Bangka, Darmanto mengatakan saluran air di Lingkungan Nelayan Dua Sungailiat memang akan diaktifkan kembali. Namun ia belum bisa memastikan kapan rencana itu terealisasi. Insya Allah, nanti akan dibangun sarana dan prasarana baru di sana. Yang jelas untuk Lingkungan Nelayan akan kita aktifkan kembali saluran PDAM di sana. Tapi kapan air itu bisa ngocor belum pasti, kata Darmanto. Darmanto membenarkan aliran air PDAM sengaja dihentikan perusahaan sejak beberapa tahun lalu. Menurutnya penghentian itu terpaksa dilakukan karena air tidak pernah sampai ke konsumen. Kita cuma mengandalkan gravitasi. Akibatnya ketika sampai di tujuan kehilangan tekanan sehingga air tidak sampai ke konsumen. Maka kita stop dulu,tegasnya. Diakuinya untuk pembayaran rekening warga nelayan patut diacungkan jempol karena selalu tepat waktu. Kami mengakui kalau masalah pembayaran rekening, warga Nelayan saya acung jempol. Daerah itu adalah sumber penerimaan perusahaan. Karena itu sayang kalau dibiarkan, ungkap Darmanto bangga. (div) Post Date : 24 Mei 2006 |