|
SEMARANG, KOMPAS - Warga Kampung Tenggang, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, meminta perbaikan saluran air di depan gang kampung mereka kepada Bina Marga Jawa Tengah terkait proyek peninggian Jalan Kaligawe. Mereka khawatir peninggian jalan yang tidak diikuti normalisasi saluran air akan membuat rob dan banjir melimpah ke jalan kampung. Koordinator Keamanan RT 4/RW 2 Kampung Tenggang Agus Basuki (52), Selasa (22/5), mengatakan, saluran air di depan gang kampung penuh endapan lumpur. Jika hujan atau rob datang, air selalu meluap ke Jalan Kaligawe dan jalan masuk kampung. "Kami meminta Bina Marga menormalisasi saluran air itu," kata Agus. Agar air rob dan banjir tidak melimpas ke jalan kampung, warga Kampung Tenggang meninggikan jalan itu, mulai depan gang hingga depan masjid. Peninggian jalan itu masih dalam tahap pengurukan dan perataan urukan. Setelah tahap ini selesai, jalan akan dipaving. Menurut Agus, jalan itu akan ditinggikan 50 sentimeter, sepanjang 150 meter. Dana peninggian jalan sebesar Rp 8 juta, dengan rincian Rp 5 juta dari bantuan Pemerintah Kota Semarang dan sisanya dari kas warga. Agus yang rumahnya berhadapan langsung dengan Jalan Kaligawe juga mengeluhkan debu yang beterbangan hingga ke perkampungan akibat proyek itu. Ia meminta pelaksana proyek menyiram jalan terutama pada siang hari. Secara terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen Metro 2 Semarang Bina Marga Jateng Yusuf Ahmadi mengatakan, peninggian Jalan Kaligawe yang dikerjakan PT Karisma Cipta Tunggal juga disertai normalisasi saluran dan renovasi trotoar. Bina Marga juga sudah menyediakan pompa air untuk menyiram jalan setiap malam dan siang. Menurut rencana, Jalan Kaligawe akan dibeton sepanjang 300 meter dengan ketinggian satu meter mulai bawah tol hingga Jembatan Kali Tenggang. Dana pembangunan ini dari APBD 2007 Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 4,6 miliar. (AB4) Post Date : 23 Mei 2007 |