Warga Tak Ingin Pindah Rumah

Sumber:Kompas - 06 Mei 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Medan, Kompas - Banjir kembali menggenangi 800 rumah warga di Kecamatan Medan Maimon, Medan. Warga bantaran Sungai Deli di Medan tetap ingin bertahan walau terus terancam banjir. Tawaran pemerintah untuk tinggal di rumah susun sewa dinilai warga masih belum jelas.

”Memang kami sering kena banjir, tetapi kami tak mau pindah. Ikatan warga di sini sudah erat. Sementara untuk pindah ke rumah susun nanti, kami harus mengeluarkan biaya lagi,” tutur warga Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimon, Kota Medan, Arsini (34), Selasa (5/5), saat ditemui di lokasi banjir.

Bukan saja persoalan biaya, warga juga belum jelas mengenai tempat tinggalnya jika benar-benar rumah susun dibangun. Warga menginginkan penjelasan lebih jauh mengenai lokasi rumah susun dan mekanisme penghunian tempat itu. Karena itu, meski banjir berkali-kali melanda permukiman warga, kondisi ini dinilai warga lebih baik daripada menunggu ketidakpastian rumah susun.

Mulai Selasa dini hari, banjir dari luapan Sungai Deli menggenangi ratusan rumah yang terdapat di tiga kelurahan Kecamatan Medan Maimon. Puncak ketinggian air masuk ke rumah warga terjadi pukul 04.00. ”Ketinggian air sampai 2 meter,” katanya.

Banjir kali ini merupakan ketiga kalinya sejak awal 2009. Menurut warga, banjir ini banjir terbesar karena luapan air cukup tinggi masuk ke dalam rumah warga. Biasanya, tiga jam setelah puncak banjir, air menyusut di permukiman warga. Namun, genangan air kali ini baru benar-benar susut pukul 15.00.

Kepala Humas Pemerintah Kota Medan Rusdi Siregar mengatakan, tawaran pemerintah soal rumah susun adalah untuk menyelamatkan warga dari banjir. Rumah susun ini rencananya ada di Kecamatan Medan Labuhan, sekitar 15 kilometer dari lokasi banjir.

Di tempat ini ada tiga lokasi pembangunan rumah susun yang disiapkan. Rusdi mengakui, pembicaraan mengenai rumah susun dengan warga menemui jalan buntu. (NDY)



Post Date : 06 Mei 2009