SEMENTARAitu,memasuki musim kemarau tahun ini,para warga yang berdomisili di RT 42 hingga RT 47,Kelurahan 5 Ulu mulai kesulitan memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Apalagi,Sungai Kedukan yang selama ini menjadi sumber air bagi masyarakat setempat, kondisinya saat ini kering kerontang. “Inilah kesulitan warga setiap kemarau. Air di sungai kering, jadinya saro gawean kito. Mau nyuci, mau mandi,banyunyo dak katek,yo dakjadi mandi,”ujar Maimunah seorang warga Lorong Terusan I kepada SI kemarin.Menurut ibu rumah tangga ini, air Sungai Kedukan memang sumber utama aktivitas warga sekitar. “Selama ini kami hanya menggunakan air sungai untuk mandi, mencuci baju ataupun alat-alat rumah tangga.
Kalau untuk air minaum bisa beli dari pedagang,sebab memang daerah kami ini belum semuanya dilayani PDAM,”katanya. Dihubungi terpisah,Camat SU I Kurniawan mengakui,hingga saat ini belum ada laporan maupun keluhan darikelurahanmaupunpengurusRT mengenai kesulitan memperoleh air. Kendati demikian,Kurniawan membenarkan kondisi Sungai Kedukan saat ini tengah kering,dan tidak bisa dimanfaatkan seperti biasa oleh warga yang tinggal di bantaran sungai.
Namun, ia menjamin bahwa tidak ada kesulitan mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi oleh warganya.“ Coba dicek lagi,apa benar ada kesulitan itu (kesulitan air).Setahu saya,warga SU I ini sudah terlayani PDAM kok,”tukasnya. Selanjutnya Kurniawan meminta warganya yang kesulitan mendapatkan air agar segera melapor melalui pengurus RT maupun petugas kelurahan termasuk ke petugas kecamatan secara langsung, agar laporan yang disampaikan segera ditindaklanjuti.
“Laporan mengenai permasalahan apapun mohon segera disampaikan, agar tindak lanjut penyelesaiannya cepat dilakukan. Sebab, kita juga membutuhkan waktu guna berkoordinasi dengan pihak lain yang terkait dalam penyelesaian persoalan tersebut,”tandasnya. (iwan setiawan)
Post Date : 06 Juli 2009
|