Warga Siring Barat Kesulitan Air Bersih

Sumber:Koran Sindo - 05 Februari 2009
Kategori:Air Minum

SIDOARJO (SINDO) – Warga Desa Siring Barat,Kecamatan Porong, sepekan terakhir kesulitan air bersih. Pasalnya, Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menghentikan pasokan air bersih karena kawasan itu tidak masuk areal peta terdampak lumpur. 

Padahal, di kawasan itu terdapat 309 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.000 jiwa. Sementara air sumur di kawasan itu tidak layak minum karena tercemar lumpur dan banyaknya semburan baru yang muncul. Lurah Siring M Pain Ghozali mengatakan, air sumur milik warga sama sekali tidak bisa digunakan karena berbau tak enak dan kotor.Selama ini mereka mendapat pasokan air bersih dari BPLS sejak air sumur mereka tercemar lumpur.

Kini,untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga terpaksa membeli air. Hal ini membuat Pain Ghozali mengajukan permohonan bantuan air bersih ke Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Namun, sampai kemarin belum ada tanggapan. Warga Siring Barat juga resah karena sebanyak 19 rumah milik warga rawan ambruk, imbas dari penurunan tanah yang disebabkan semburan lumpur panas.

Sementara itu, Kepala Humas BPLS Achmad Zulkarnain mengatakan, pihaknya terpaksa menghentikan pasokan air untuk warga Siring Barat. Selama ini warga mendapat pasokan air untuk 14 tandon yang rata-rata berkapasitas 2.000 liter. ”Kawasan Siring Barat tidak masuk peta terdampak lumpur sehingga pasokan air bersih dihentikan,” ujarnya.

Area peta terdampak lumpur sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No 14/2007, Siring Barat masih termasuk dalam tanggungan negara. Namun, sejak Perpres tersebut diubah menjadi Perpres No 48/2008, hanya tiga desa yang dimasukkan dalam peta terdampak lumpur, yaitu Desa Pejarakan, Kedungcangkring, dan Besuki. (abdul rouf)



Post Date : 05 Februari 2009