|
BANYUMAS-Bantuan air bersih ke Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh, kemarin diserbu warga. Saat mobil tangki datang, puluhan warga langsung memadati lokasi itu. Hanya dalam waktu 30 menit, sekitar 4.000 liter air yang dibawa kendaraan itu pun habis. Pembagiannya juga sempat diwarnai aksi saling dorong warga yang meminta dilayani lebih dulu. Ada yang berusaha menyerobot antrean, namun dihalangi warga lain sehingga terjadi keributan. Namun itu tidak berlangsung lama. Pembagian air ini dilakukan secara mendadak, dan sebelumnya tidak diketahui warga. Alhasil, banyak di antara mereka yang tidak mendapat bagian. Seorang warga, Murrohman (42) mengatakan ikut meminta air, karena kebetulan lewat dan melihat ada mobil tangki dari kabupaten. ''Saya langsung lari pulang mengambil jerigen untuk ikut antri. Kalau saya tidak lewat, mungkin tidak kebagian,'' katanya di sela-sela antrean. Karena masih banyak warga yang belum kebagian, dijadwalkan hari ini Pemkab akan mengirimkan lagi. Begitu pula untuk Desa Plangkapan Grumbul Kalisetra. Telanjur Beli Sementara itu, sebagian warga Desa Nusadadi yang sumurnya tercemar air laut, sudah terlanjur membeli air sampai ke Sumpiuh. Itu dilakukan karena bantuan air bersih dari kabupaten terlambat datang. ''Saya membeli dua jerigen besar (masing-masing 20 liter-red) seharga Rp 5.000. Itu saya beli di Desa Karet Sumpiuh. Karena tidak bisa membeli sendiri, saya minta bantuan orang lain. Itu saya lakukan seminggu sekali,'' kata Basriah (35), warga RT 2 RW 3 Desa Nusadadi. Kasubag Kesehatan, Kesejahteraan, dan Pemberdayaan pada Bagian Kesra Setda Kristin Lestari mengatakan, wilayah desa yang cukup luas menyebabkan pembagian air akan dilakukan bertahap. ''Jika besok (hari ini-red) PDAM menyanggupi, maka pembagian akan dilakukan di dua lokasi sekaligus, yakni Grumbul Kedungsampung Desa Nusadadi dan Desa Plangkapan,'' kata dia. Pengiriman airnya masing-masing 4.000 liter. Jika belum mencukupi, maka akan ditambah sesuai kebutuhan di lapangan. (G22,gsp-74) Post Date : 07 Agustus 2007 |