|
Ambon, Kompas - Warga yang tinggal di sekitar tempat pembuangan sampah di Gunung Nona, Ambon, mengeluhkan banyaknya anggota keluarga mereka yang terserang penyakit infeksi saluran pernapasan atas. Pembakaran sampah yang terus- menerus dari tempat pembuangan akhir itu membuat asap tebal ke permukiman warga. Menurut Nelci Letelay (29), warga yang tinggal di samping tempat pembuangan akhir (TPA), Jumat (29/7), penyakit batuk dan sesak napas banyak menjangkiti warga yang tinggal di sekitar TPA tanpa mengenal batasan umur. Lokasi TPA Gunung Nona berupa jurang yang terletak persis di tepi jalan yang menghubungkan Gunung Nona dan Wara, Kudamati. Sampah dibuang di sisi jalan yang berupa jurang, sedangkan sisi jalan yang lain berupa tebing. Selain di sisi bawah TPA juga terdapat permukiman. Pola penanganan sampah hanya dilakukan dengan cara ditimbun di lereng jurang. Sampah yang dibuang umumnya menjadi rebutan terlebih dahulu oleh para pemulung. Setelah itu sampah yang menumpuk di sisi jalan pada waktu-waktu tertentu dipadatkan dengan dibuang ke jurang. Sementara sampah terus berasap meski hujan deras api tidak akan padam. Kepala Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Justini Pawa mengakui, warga sekitar TPA sangat rentan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan diare. Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan karena mereka memiliki daya tahan tubuh paling lemah. (mzw) Post Date : 30 Juli 2005 |