SEKAYU – Musim kemarau yang berkepanjangan membuat warga di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mengalami kesulitan air bersih.Bukan saja warga yang berada jauh dari pusat kabupaten Sekayu, melainkan hampir terjadi di seluruh kecamatan,termasuk di Kota Sekayu.
Karena itu, tak jarang terlihat warga terpaksa mencari sumber air di areal persawahan. Namun, usaha tersebut sia-sia karena sumur yang selama ini menjadi sumber air untuk keperluan minum, cuci, dan mandi sudah kering. Berdasarkan pantauan SINDO, kesulitan warga memperoleh air bersih semakin menjadi-jadi.
Warga berharap hujan segera turun. Seperti yang terjadi Desa Jirak,Kecamatan Sungai Keruh,warga rela antre berjam-jam membawa ember, jeriken, untuk memperoleh air bersih, seperti kebutuhan masak dan MCK. Seorang warga Jirak, Rum, 40, mengaku sudah hampir sebulan ini kesulitan memperoleh air bersih.Warga mendapatkan bantuan dari mantan kades yang didanai pemda berupa sumur bor.
Dari sumur bor air bersih dialirkan, tapi jumlahnya masih cukup terbatas sehingga harus bergiliran mendapatkan air bersih.“Susah air sekarang Pak, hujan gak pernah turun. Kami susah untuk mandi dan lainnya.Sumur-sumur sudah kering ini pakai sumur bor bantuan mantan kades,” ungkapnya yang diiyakan sejumlah warga lainnya. Kesulitan air bersih juga dialami warga Kecamatan Sungai Lilin.Feri, seorang warga mengeluhkan hal yang sama.
Banyak warga sudah melaporkan hal itu ke camat dan pihak PDAM agar ada bantuan. “Kalau kita pesan sekarang paling baru dikirim tangki air bersih dari PDAM lima hari kemudian. Warga kesulitan sekali,” tandasnya. Untuk mengatasi hal tersebut, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Randik Sekayu terus berupaya semaksimal mungkin membantu menyalurkan air bersih sampai ke pelosok dan talang-talang.
Menurut Direktur PDAM Firdaus L Dien melalui Kepala Bagian Umum Makmur, pihaknya terus menyuplai air bersih kepada masyarakat. Walaupun PDAM Tirta Randik sudah ada 16 unit di 14 kecamatan, operasi yang dilakukan dengan menambah mobil tangki masih kesulitan juga akibat musim kemarau berkepanjangan. PDAM sudah siap siaga dengan kapasitas 4.000 liter sebanyak 2 unit dan 3.000 liter sebanyak satu unit.
Lalu, disiapkan 2 unit truk yang dilengkapi tedmon berkapasitas masing-masing 5.000 liter,baik mobil tangki atau truk standbay, tapi peminat air bersih sangat banyak.“Warga dimintabersabardankitasiapkan tambahan. Pengantaran air bersih sambil menunggu jadwal,” bebernya. Walaupun mobil tangki dan truk yang dilengkapi tedmon siap sedia, pihaknya telah menyiapkan setidaknya 25 unit tedmon berkapasitas besar di daerah-daerah yang dianggap sulit air bersih seperti Danau Ulak Lia, Desa Teluk Kijing 3 serta Desa Suka Maju.
Makmur juga menjelaskan, sampai saat ini PDAM Tirta Randik belum ada kendala yang berarti untuk mendapatkan stok air bersih. Namun, yang perlu dikhawatirkan seandainya sebulan ke depan tidak turun hujan ada dua kecamatan, yakni Sungai Lilin dan Lalan, yang sulit karena akan intrusi air asin. Dengan masuknya air asin, mesin PDAM Tirta Randik belum ada alat pengolahan khusus. Makmur menegaskan, suplai air bersih juga diberikan kepada fasilitas umum. sierra syailendra
Post Date : 14 September 2011
|