SEBATIK, KOMPAS.com — Ribuan warga Pulau Sebatik, Kalimantan Timur, hingga saat ini belum mendapatkan akses air bersih melalui jaringan perusahaan daerah air minum. Dari 5.800 keluarga yang mendiami 12 desa di pulau perbatasan itu, PDAM Tirta Dharma Kabupaten Nunukan hanya mampu melayani 708 keluarga di tiga desa.
Pulau Sebatik yang berbatasan dengan Malaysia dibagi atas dua kecamatan, yakni Sebatik dan Sebatik Barat yang masuk wilayah Kabupaten Nunukan. Kebanyakan warga Sebatik masih mengandalkan air hujan dengan menampungnya di tangki untuk kebutuhan mandi, mencuci, dan memasak.
Pelaksana Produksi PDAM Tirta Dharma Kabupaten Nunukan Unit Sebatik Mahmud mengakui, hanya sebagian kecil warga Sebatik yang dapat dialiri air bersih melalui jaringan PDAM karena keterbatasan sumber air baku. Saat ini, PDAM hanya bertumpu pada empat sumur di Desa Aji Kuning dan Desa Sungai Nyamuk yang memiliki debit total 2 liter per detik dan 3,7 liter per detik.
"Dengan sumur yang ada, maka hanya 708 keluarga yang baru bisa dialiri. Kami pernah mencoba mengaliri semua desa yang sudah dibangunkan jaringan, tetapi air di sumur tidak mampu," kata Mahmud.
Akibatnya, sebagian warga Sebatik harus membawa air dari Tawau, Malaysia, saat memasuki musim kemarau seperti saat ini. Adapun sebagian lainnya memilih membuat sumur yang digunakan secara kolektif.
Post Date : 02 Agustus 2011
|