SEMARANG UTARA - Warga Kecamatan Semarang Utara mengharapkan, agar pekerjaan komponen C proyek Japan Bank for International Cooperation (JBIC) tidak menunggu komponen A dan B selesai. Harapan warga, semua komponen itu bisa dikerjakan dalam waktu bersamaan dari hulu ke hilir.
Demikian dikatakan Camat Semarang Utara, Bambang Purnomo Adji, menyampaikan aspirasi warganya. Dikatakan, warga Semarang Utara menyambut antusias proyek JBIC itu, dengan harapan banjir dan rob yang selama ini mereka alami bisa berkurang atau bahkan hilang sama sekali.
”Warga juga sudah usul agar penanganan untuk Kali Semarang dan sekitarnya jangan sampai nunggu yang komponen A dan B selesai. Bagi warga, terlalu lama kalau harus menunggu,” katanya.
Aspirasi warga itu juga sudah disampaikan kepada Wali Kota Sukawi Sutarip, pada kerja bakti massal di Kampung Boomlama, Kelurahan Kuningan, Kecamatan Semarang Utara, Jumat (19/6) lalu.
Ketika itu, kerja bakti juga dihadiri Wakil Wali Kota Mahfudz Ali dan sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot.
Kolam Retensi
Bambang mengatakan, sesuai informasi yang dia terima, program JBIC untuk penanganan banjir dan rob di Kota Semarang tersebut terbagi menjadi tiga komponen.
Komponen A meliputi normalisasi Banjirkanal Barat, Komponen B pembangunan Waduk Jatibarang. Kemudian untuk Komponen C normalisasi Kali Semarang, Kali Baru, dan Kali Asin.
”Komponen C juga dilengkapi dengan pembuatan kolam retensi di dekat muara Kali Semarang,” terangnya.
Disebutkan, normalisasi Kali Semarang, Kali Baru, dan Kali Asin, rencananya berupa pengerukan sedimentasi dan pembenahan parapet yang berada di kanan-kiri sungai. Bersamaan dengan itu, jalan inspeksi di kanan kiri sungai juga diperbaiki supaya pemantauan kondisi drainase kota itu bisa berjalan lancar.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral (PSDA dan ESDM) Kota Semarang, Fauzi menjelaskan, sesuai rencana peletakan batu pertama kolam retensi dilakukan Agustus mendatang. ”Pelaksanaan pekerjaan konstruksi itu bisa berjalan sesuai rencana, jika proses penyiapan lahan bisa segera rampung.” (H9-18)
Post Date : 22 Juni 2009
|