|
MEDAN– Tersendatnya distribusi air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi masih terus terjadi di kota Medan. Bahkan, suplai air bersih dikhawatirkan kian memburuk pada saat Natal dan Tahun Baru. Di Jalan Darusalam,Kecamatan Medan Petisah misalnya, warga sekitar masih saja dihadapkan dengan persoalan air bersih yang tersendat hampir setiap hari. Salah seorang warga, Opung Nainggolan,70 mengaku kemacetan air sudah lama terjadi di tempat tinggalnya saat ini. Mirisnya, di saat suplai air sering macet namun tarif justeru semakin tinggi. Padahal, pemakaian air jurangan kos ini jauh berkurang. “Dulu, kamarnya penuh tarif air di sini hanya sekitar Rp200.000-an saja per bulan. Sekarang anak kos di tempat saya berkurang dan ada beberapa kamar yang nggak di tempati ditambah airnya macet,tarifnya malah tinggi, saya bisa kena Rp300.000-an per bulan,” ungkapnya. Opung berharap permasalah air di Kota Medan, khususnya di daerah tempatnya tinggal bisa segera diatasi.Apalagi, sebentar lagi dia dan keluarga akan merayakan Natal dan Tahun Baru. Fitri,30, penghuni kos di tempat Opung mengakui hampir selama dua tahun ia tinggal di daerah itu selalu menghadapi kemacetan air bersih setiap hari.Parahnya,air macet di saat banyak aktivitas yang harus dilakukan. Dia juga berharap ada solusi segera dari manajemen PDAM untuk mengatasi permasalahan tersebut. “Memang mengalir tapi alirannya sangat kecil, kadang sama sekali macet.Padahal,banyak aktivitas yang harus dilakukan setiap pagi, tapi disaat pagi juga airnya bermasalah,” ucapnya Minggu,(16/12). Kondisi seperti ini bisa terjadi mulai pagi hingga malam hari. Sekitar pukul 22.00 WIB, air baru mengalir lancar.”Tapi, nggak mungkinlah jam segitu kami beraktivitas,seperti mencuci dan lainnya,”ucapnya. Keluhan serupa disampaikan oleh David,warga Gaperta, Kecamatan Medan Helvetia. David mengaku air yang ia beli dari PDAM Tirtanadi sangat mengecewakan. “Seperti biasa, airnya tidak mengalir. Kemarin memang sempat bagus dua hari tapi airnya kotor,”katanya kemarin. David khawatir kondisi seperti ini bisa mengganggu perayaan Natal dan Tahun Baru bagi warga Kota Medan yang merayakannya. Meski begitu, dia tidak akan pernah lagi komplain ke PDAM Tirtanadi terkait masalah ini.Karena dia yakin tidak akan ada solusi yang diberikan manajemen PDAM Tirtanadi. “Biarkan saja, saya sudah lelah. Pelayanannya kan tidak pernah diperbaiki,” katanya kecewa. Warga Perumnas Helvetia, Zainuddin juga merasakan kondisi air yang sering macet. Kalaupun mengalir tapi kotor.” Padahal baru saja kami laporkan, tapi tetap tidak ada juga perbaikan,”tandasnya. Dia dan warga lainnya kini hanya bisa pasrah dan sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini, “Biar saja lah.Yang jelas kami sudah capek mengeluh,” katanya. Kepala Divisi Humas PDAM Tirtanadi Amrun saat dihubungi mengakui adanya permasalahan dengan aliran air PDAM.Sebab, beban produksi dengan beban pelanggan sudah tak seimbang lagi, sehingga air yang dialirkan tidak merata. Saat ini debit air PDAM hanya 5.400 liter per detik. Jelas jumlah ini tidak mencukupi memenuhi kebutuhan pelanggan yang berjumlah 4.000. Begitupun, pihaknya berupaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama Natal dan Tahun Baru nanti. Untuk menutupi kekurangan debit air ini ditargetkan baru selesai akhir 2013.Karena proposal pembangunan fasilitas baru diajukan ke Gubernur Sumut. “Inilah yang akan menjadi solusi jangka menengah terhadap kekurangan air bagi sejumlah pelanggan yang saat ini telah berjumlah sekitar 4.000 pelanggan,”kata Amrun. Anggota Komisi C DPRD Sumut Mulkan Ritonga dengan tegas meminta PDAM Tirtanadi memberikan jaminan suplai air untuk masyarakat Kota Medan dan pelanggan lainnya. “Saat ini menjelang perayaan hari besar keagamaan. Biasanya kebutuhan air meningkat, jadi PDAM Tirtanadi harus meningkatkan pelayanannya,” tegasnya. Menurut Mulkan, banyaknya keluhan terhadap PDAM Tirtanadi memang tak bisa dihindari. Jumlah pelanggan yang melebihi kapasitas produksi air PDAM menjadi salah satu penyebabnya.“Tapi tidak pula pelayanan yang buruk ini harus terus menerus dimaklumi. Masyarakat jangan sampai apatis terhadap Tirtanadi,”kata politisi Partai Golkar ini. Masyarakat/pelanggan sudah sering menyampaikan keluhan tentang pelayanan PDAM Tirtanadi ke DPRD.Keluhan ini sebenarnya bisa diminimalisir jika manajemen PDAM Tirtanadi serius melayani pelanggannya. “Kami tidak bicara masalah dulu, kami hanya ingin PDAM Tirtanadi benar-benar mengatasi apa yang dikeluhkan pelanggannya soal air bersih. Kalau sampai masyarakat sudah tidak perduli,untuk apalagi pemerintah melayani,”ucapnya. eko agustyo fb, Post Date : 17 Desember 2012 |