GRESIK – Warga Kelurahan Tlogopojok,Kecamatan Gresik memprotes program pipanisasi air bersih PT Petrokimia Gresik.
Selain diduga menyimpang, program Corporate Social Responsibility (CSR) itu justru dianggap membebani warga. Salah satu penyimpangan yang diketahui di RT 3 RW 2 Kelurahan Tlogopojok.Warga membongkar pipa primer berukuran 2 dim. Padahal dalam kontrak seharusnya digunakan pipa 4 dim. Jenis pipanya pun tak sama seperti dijanjikan. Akibatnya pipa bocor sebelum sempat dioperasikan. “Proyek ini memang CSR. Tetapi kami menduga ada penyimpangan yang dilakukan oknum Petrokimia dengan kelurahan. Terbukti yang mengerjakan proyek CV Gunung Muria yang ditunjuk manajemen Petrokimia,” ungkap Malik, tokoh pemuda Tlogopojok, kemarin.
Pemuda lain, Sugeng menambahkan, bila warga tidak tahu-menahu proses pengerjaan proyek tersebut. Tiba-tiba manajemen PT Petrokimia Gresik menunjuk CV Gunung Muria untuk mengerjakan proyek senilai Rp752,2 juta. “Kami sempat tanyakan ke manajemen Petrokimia, katanya penunjukkan itu dilakukan Lurah Tlogopojok (Djamadji) dan Ketua LKM (H Samian, red).Nyatanya,saat kami konfirmasi menolak hal itu.Ini berarti ada permainan oknum Petrokimia,”katanya. Kelurahan Tlogopojok,Kecamatan Gresik sebagai ring satu PT Petrokimia mendapat bantuan CSR 2010 seesar Rp752,5 juta. Dana sebesar itu dipakai untuk pengeboran air bersih Rp450 juta serta sisanya Rp327,5 juta untuk pipanisasi sepanjang 3 ribu meter.
“Nyatanya, ini justru dipermainkan. Dalam proposal kami ke Petrokimia pipa yang ditanam diameternya 2 inci dengan kualitas 1. Namun yang dipasang ternyata mutunya jelek, atau biasa kami sebut pipa banci,”tegas Sugeng. Saat di Kantor BKM,warga bertemu dengan Lurah Djamadji; Ketua LKM Tlogopojok H Samian dan pemilik CV Gunung Muria Muhammad Ali. Menurut Ali proyek tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi atau bestek. Soal adanya pipa yang bocor dan mutunya tidak sesuai, itu juga karena permintaan dari Petrokimia.
“Kata orang Bina Lingkungan Petrokimia Gresik, dananya memang tidak mencukupi untuk pasang material yang bagus,”sergah Ali. Sebaliknya,H Samian mengaku tidak tahu-menahu soal penunjukkan CV Gunung Muria. Pihaknya maupun Kakul Tlogopojok Djamadji hanya tahunya ada proyek. “Itu semua yang menunjuk manajemen PT Petrokimia Gresik, bukan kami,”tukasnya. Kepala Biro Humas PT Petrokimia Gresik Wahyudi yang dikonfirmasi mengaku tidak tahu.
Sebab, selama ini proyek itu berjalan lancar-lancar saja.“Kami akan konfirmasi ke Kemitraan dan Bina Lingkungan (KBL),”katanya. ashadi ik
Post Date : 26 April 2011
|