PRODUKSI sampah warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), ditaksir mencapai 570 meter kubik sehari. Dari jumlah itu, tidak semua sampah itu bisa diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA). Kepala Dinas Kebersihan, Pemakaman, dan Pertamanan (DKPP) Kota Kendari Agussalim mengatakan, sampah itu merupakan perhitungan rata-rata yang diproduksi setiap orang.
Dia mengasumsikan, setiap orang berpotensi menghasilkan dua sampai tiga meter sampah dalam sehari. Jika dikalikan jumlah warga Kendari saat ini 289.468 jiwa, jumlah diperkirakan mencapai 578-868 meter kubik. “Yang bisa kita angkut hingga ke TPA hanya sekitar 400 meter kubik dalam sehari, hingga ada sekitar 170 meter kubik yang masih tersisa di tempat-tempat sampah di kawasan pemukiman,” katanya di Kendari, Jumat (27/8).
Agussalim menambahkan, sisa sampah yang tidak terangkut itu bahkan bertahan tidak hanya sehari. Namun, beberapa hari hingga sampah yang tidak terangkut menjadi jauh lebih banyak. Ini belum termasuk jika sedang musim buah-buahan. Banyak pedagang menjual di pinggir jalan, seperti langsat dan rambutan. Para pedagang ini juga menghasilkan sampah yang kadang tidak terangkut oleh mobil pemadam.
Salah satukendala sampah tidak diangkut karena armada sangat terbatas. Pengangkut sampah milik DKPP hanya 32 unit yang melayani seluruh kawasan pemukiman di Kendari. Akibatnya, beberapa kawasan pemukiman terutama di pinggiran kota tidak terlayani.
Ada juga sampah yang tidak bisa diangkut karena lokasi tidak bisa diakses kendaraan pengangkut sampah. Terutama pada kawasan pemukiman padat dan akses jalan tidak memadai. Syahrir
Post Date : 30 Agustus 2010
|