|
BOYOLALI - Ratusan penduduk di pinggiran hutan Juwangi, tepatnya Desa Sambeng, Kalimati, Krobokan, Kayen, Pilangrejo, dan Ngaren, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, dilaporkan mulai kekeringan air bersih. Untuk mendapatkan air bersih, warga terpaksa mencari di umbul, yang letaknya berada di tengah hutan. ''Agar tidak saling berebut, sebagian penduduk terpaksa mencari air bersih tengah malam menyusuri hutan,'' kata Titis Prasetyo, warga Desa Pilangsari, siang kemarin. Salah satu penyebab sulitnya mendapatkan air bersih, lantaran distribusi air dari PDAM ke konsumen selama tiga hari macet. Macetnya air tersebut menjadikan warga mencari alternatif lain, yakni mengangsu ke umbul. Tetapi, konsekuensinya mencari air tengah malam agar tidak saling berebut dengan warga lain. ''Saya merasa kasihan melihat warga mencari air tengah malam menyusuri hutan, padahal air yang dicari tidak seberapa hanya sekitar 2-3 jerigen atau 100 liter,'' imbuh Titis, yang juga anggota DPRD dari Fraksi PDI-P tersebut. Menurut Titis, sebagian warga di berbagai desa Kecamatan Juwangi menggantungkan air bersih dari PDAM. Selama ini sebenarnya distribusi air lancar dan mengalir setiap saat. Tetapi, sudah tiga hari macet, tak ada air setetes pun yang mengalir melalui pipa. ''Saya berharap PDAM segera turun ke lapangan agar tidak menimbulkan keresahan warga,'' tandasnya. Dijual Menyinggung keamanan warga saat mencari air bersih dengan menyusuri hutan malam hari, Titis mengatakan, biasanya diantar oleh beberapa pemuda dan perangkat desa. Selama ini belum terjadi hal-hal yang diinginkan saat menyusuri hutan. Agar mereka tidak kesulitan mencari, mestinya pemerintah segera mengedrop air bersih melalui mobil tangki. Kekeringan dan kekurangan air bersih juga dialami beberapa warga di Desa Bantengan, Sendang, Klari, dan Mojosari. Kekeringan tampak terlihat di hamparan lahan pertanian yang kering dan tandus. Direktur PDAM, Arys Wibowo MM, saat dimintai konfirmasi mengatakan, macetnya distribusi air bersih di berbagai desa Kecamatan Juwangi, karena terjadi kerusakan pipa. Untuk mengatasi kekurangan air, pihaknya berencana mengedrop air bersih ke konsumen melalui mobil tangki, tetapi dibatalkan karena kerusakan pipa air sudah bisa diperbaiki. ''Hari ini pendistribusian air bersih ke konsumen sudah lancar kembali seperti sedia kala,'' tuturnya. (shj-67h) Post Date : 30 September 2006 |