|
Bandung, Kompas - Warga korban banjir perlu mewaspadai penyakit diare pascabanjir. Penurunan kondisi sanitasi lingkungan menimbulkan ancaman wabah penyakit diare. Untuk itu, warga diminta tidak mengonsumsi air sumur sebelum diberi larutan kaporit. Evi Rufaida, salah seorang dokter di Puskesmas Dayeuhkolot, Selasa (1/3), menyatakan, sebagian warga di Kecamatan Dayeuhkolot menggunakan air sumur untuk keperluan memasak, minum, dan mandi, cuci, kakus (MCK). Banjir yang terjadi sejak 19 Februari lalu di Kecamatan Dayeuhkolot menyebabkan air sumur milik warga rawan terinfeksi kuman penyakit. "Menurut rencana, mulai hari Rabu, tim kami akan berkeliling untuk sosialisasi pencegahan penyakit pascabanjir dan pembagian kaporit kepada warga korban banjir," kata Evi. Ia memperkirakan wabah penyakit diare dapat muncul sekitar seminggu setelah banjir. Meski pihaknya telah memiliki pasokan obat diare, ia mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan wabah diare. Hingga Selasa kemarin, banjir di Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah, Kabupaten Bandung, mulai surut. Ketinggian air diperkirakan berkisar 30 sentimeter-1 meter. Jumlah pengungsi di Kecamatan Dayeuhkolot saat ini adalah 1.999 jiwa, sedangkan pengungsi di Kecamatan Baleendah berkisar 800 jiwa. Wilayah yang masih tergenang air di Kecamatan Dayeuhkolot di antaranya Kelurahan Pasawahan, Desa Cangkuang Wetan, dan Desa Dayeuhkolot. Sementara wilayah yang tergenang di Kecamatan Baleendah ialah Kelurahan Andir. Meski banjir sudah terjadi lebih dari sepekan, pihak Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot belum menaksir kerugian materi. Kepala Seksi Informasi dan Hubungan Masyarakat Kecamatan Dayeuhkolot Inen mengakui, permukiman warga di sekitar Sungai Citarum rawan terkena banjir lagi di masa datang. "Pembebasan tanah di kawasan pinggir sungai merupakan alternatif upaya untuk mengurangi korban banjir. Tetapi, pembebasan lahan hanya dapat dilakukan jika masyarakat menghendakinya," kata Inen. Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan dan Bupati Bandung Obar Sobarna mengunjungi warga di beberapa lokasi banjir di Kabupaten Bandung, di antaranya RW 01 Kelurahan Pasawahan dan RW 09 Desa Cangkuang Wetan di Kecamatan Dayeuhkolot yang belum surut dari banjir. (lkt) Post Date : 02 Maret 2005 |