SITUBONDO - Kemarau panjang yang melanda Situbondo rupanya mulai menimbulkan masalah. Di beberapa daerah mulai terjadi kekeringan. Akibatnya, warga setempat pun didera kesulitan air bersih. Seperti yang dialami ratusan kepala keluarga (KK) di Desa Pelalangan, Kecamatan Sumbermalang. Tiap hari, warga harus antre untuk mendapatkan air bersih.
Data yang diperoleh RaBa menyebutkan, selain kemarau panjang, kekurangan air bersih di Desa Pelalangan juga disebabkan tidak terurusnya penampungan air di wilayah tersebut. "Sudah seminggu ini warga kesulitan mendapat air bersih. Kondisinya sangat memprihatinkan," kata Edi Susanto, tokoh masyarakat Kecamatan Sumbermalang, kemarin.
Lebih jauh, Edi menjelaskan bahwa saat ini warga harus memeras keringat untuk mendapatkan air bersih. Hampir setiap hari, warga harus berjalan kaki menuju sungai dan melintas di perbatasan Desa Pelalangan-Desa Taman. Jaraknya sekitar 3 kilometer dengan medan naik-turun gunung. "Itu terpaksa dilakukan demi dua jerigen air bersih tiap hari," imbuhnya.
Alternatif lain, warga harus rela antre berjam-jam untuk mendapatkan air bersih dari tandon air di desa setempat. Selain antreannya yang panjang, debit air yang keluar juga cukup kecil. Bagi warga yang berduit, imbuh Edi, bisa mendapatkan air dengan cara yang tidak terlalu melelahkan. Biasanya, warga patungan menyewa pikap untuk mendapatkan air bersih di daerah Widoro Payung, Kecamatan Besuki. Sebagian air dari Widoro Payung itu juga diperjual-belikan. "Harganya bisa Rp 1.500 per jerigen. Kalau tidak punya uang, terpaksa jalan kaki ke sungai," tukasnya.
Menurut warga lain, Sumiati, kekurangan air bersih yang mendera warga Desa Pelalangan itu disebabkan tidak optimalnya fungsi penampungan air di desa setempat. Sudah cukup lama penampungan air itu dibiarkan mampet. Padahal, sangat dibutuhkan warga. "Air di penampungan itu dari pegunungan. Tetapi, sekarang seperti sudah tidak berfungsi lagi. Airnya kecil sekali," paparnya.
Oleh karena itu, Edi mendesak agar Pemkab Situbondo secepatnya turun tangan mengatasi kesulitan warga. Selain memperbaiki fungsi penampungan, Pemkab juga harus mencarikan solusi baru agar kebutuhan warga terhadap air bersih bisa tercukupi. Entah dengan pipanisasi atau program pembangunan yang lain. "Kasihan warga kalau terus menerus kekurangan air bersih. Sebab bagi warga, kebutuhan air bersih itu nomor dua setelah beras," pungkasnya. (gaz/aif)
Post Date : 11 November 2009
|