|
Banyumas, Kompas - Sudah beberapa minggu belakangan ini, warga Desa Kedungwuluh Lor, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, kesulitan memperoleh air bersih. Sejumlah mata air yang ada mengeluarkan air yang tidak layak dikonsumsi karena keruh. Pada Senin (20/8), warga desa itu memperoleh pasokan air bersih dari Pemerintah Kabupaten Banyumas. Itu pun diwarnai dengan berebut air bersih, hingga sejumlah warga mengeluhkan ada ember dan wadah airnya hilang diserobot orang lain, dan ada juga yang tak memperoleh air bersih. Sumardi (40), warga setempat, mengatakan, semenjak sumur di rumahnya mengering, ia harus mencari air ke sejumlah mata air di luar Desa Kedungwuluh Lor yang jarak tempuhnya mencapai satu setengah kilometer. "Masalahnya, sumber mata air yang terdekat itu keruh sehingga tidak bisa dipakai untuk mencuci atau untuk minum," ucapnya. Penampungan air di sejumlah rumah warga pun tampak kosong, tak ada cadangan air yang tersisa. Warga harus sangat berhemat air, mulai dari penggunaan air untuk konsumsi hingga kebutuhan mencuci dan mandi. Sebaliknya, bantuan air yang dipasok pemerintah pada hari Senin itu juga hanya 4.000 liter, sehingga masih banyak warga yang hanya memperoleh bagian air cukup sedikit. "Pasokan air hanya sedikit, padahal warga di sini sangat banyak. Maka, banyak warga di sini yang tidak memperoleh jatah air mencukupi, termasuk saya," keluh Narsih (55), warga setempat. Surti (40), seorang ibu rumah tangga di desa itu, juga mengeluh, pasokan air yang diberikan pemerintah sangat terbatas. Apalagi, bantuan pasokan air itu baru kali ini dilakukan sehingga banyak warga yang berebut mengambil air. Akibatnya, dua ember miliknya hilang diambil orang. "Ember saya hilang, padahal sudah saya tandai, tetapi malah diambil orang lain," ujarnya. Kepala Desa Kedungwuluh Lor, Sudarto AZ mengatakan, memang dalam satu Desa Kedungwuluh Lor ada 270 keluarga yang mengalami kekurangan air bersih. Oleh karena itu, pasokan air bersih dari pemerintah sangat diharapkan. Oleh karena, ujarnya, sejumlah mata air yang ada tak mengeluarkan air yang jernih, tetapi sangat keruh. "Air keruh di sumber mata air itu karena banyak lahan hutan di sini yang ditebangi sehingga tanah tererosi dan mengotori sumber-sumber mata air yang ada," ujarnya. Berdasarkan data Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Sekretariat Daerah Banyumas, setidaknya sudah ada 11 desa di lima kecamatan di Banyumas yang mulai kesulitan air bersih. Kepala Subbagian Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Bagian Kesra, Kristin Lestari pun mengakui, kekeringan dan kesulitan air bersih di Banyumas sudah semakin meluas. (MDN) Post Date : 21 Agustus 2007 |