|
Pelaihari, BPost Warga Desa Panjaratan Kecamatan Pelaihari, Tanah Laut (Tala), hingga kini dihadapkan pada sulitnya mendapatkan air bersih. Mereka berharap pemkab menyediakan fasilitas air bersih yang memadai. Mewakili warga Panjaratan, Camat Pelaihari Drs Abdul Wahab mengatakan dulu pernah dibangun sumur bor hingga kedalaman 80 meter. Namun hasilnya nihil, air yang dihasilkan tetap tidak bisa dikonsumsi karena tingginya kadar keasaman. Hal itu diungkapkan Camat langsung di hadapan Bupati Tala Drs H Adriansyah yang berkunjung ke Desa Panjaratan, Jumat (21/4), dalam kegiatan safari Jumat. Sejak sebulan lalu, tiap hari Jumat, Bupati keliling desa untuk shalat Jumat sekaligus bertemu dan melihat langsung kondisi kehidupan masyarakat di perdesaan. Wahab mengatakan untuk kebutuhan air sehari-hari, warga Desa Panjaratan terpaksa mengonsumsi air sungai. Di musim penghujan seperti saat ini, air sungai keruh. Warga setempat tidak bisa berbuat banyak meski telah lama dilanda krisis air bersih. Alternatif, seperti, membuat sumur tidak efektif karena topografi yang rendah (rawa). Tidak hanya kesulitan air bersih, sebut Wahab, sebagian warga Desa Panjaratan juga hidup dalam kesahajaan. Setidaknya 20 persen warga hidup di bawah garis kemiskinan. Usahatani padi sebagai sumber penghasilan utama yang ditekuni warga setempat belum mampu menopang kebutuhan hidup sehari-hari. Sementara usaha sampingan, mencari ikan, hasilnya juga tidak seberapa. Atas keterbatasan itu, warga Desa Panjaratan berharap Pemkab Tala memperhatikan nasib mereka. Paling tidak, Pemkab diminta membantu mengatasi krisis air bersih melalui pembangunan fasilitas air bersih. Keluhan dan harapan itu langsung direspon oleh Bupati Drs H Adriansyah. Orang nomor satu di Bumi Tuntung Pandang ini berjanji akan membebaskan warga setempat dari krisis air bersih. Adriansyah yang kerap disapa Aad ini mengupayakan keterbatasan itu bisa diatasi dalam tahun ini juga. Secepatnya dirinya akan memanggil pejabat teknis terkait, termasuk pihak PDAM, untuk survei lokasi guna mencari teknologi air bersih yang tepat diterapkan di Desa Panjaratan. Namun Aad menyebut kemungkinan akan dicoba kembali membangun sumur bor. "Bila dulu pada kedalaman 80 meter, airnya masih tidak baik (asam), nanti dicoba di bor yang lebih dalam. Kalau perlu sampai 100 meter." Aad mengimbau warga Panjaratan tidak patah semangat meski hidup dalam keterbatasan dan kesahajaan. Melalui kerja keras disertai doa, diyakini cita-cita menjalani hidup yang lebih baik bisa diwujudkan. roy Post Date : 23 April 2006 |