Warga Pameungpeuk Patungan Beli Air Bersih

Sumber:Koran Sindo - 21 Juli 2008
Kategori:Air Minum

BANDUNG (SINDO) – Kekeringan makin merebak di sejumlah tempat di Kabupaten Bandung. Selain menyerang lahan pertanian hingga seluas 40 hektare di Kabupaten Bandung, kekeringan juga mengakibatkan warga kekurangan air bersih.

Di Kampung Bojongpeteuy RW 05,Desa Langonsari,Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung,warga terpaksa patungan Rp1.500 per keluarga untuk memesan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja. Sebelumnya warga kampung itu masih bisa memanfaatkan air dari Sungai Cisangkuy, Sungai Ciherang, dan sumur pompa.

Namun, kini kondisi airnya keruh dan berbau sehingga warga enggan mengonsumsinya. Warga hanya berani memanfaatkan air tersebut untuk mencuci pakaian dan mandi cuci kakus (MCK). ”Untuk minum saja seluruh warga harus patungan memesan air bersih dari PDAM. Setiap warga dipungut Rp1.500 untuk satu jeriken air bersih,” ungkap Nurhayati, salah seorang pengurus RW Bojongpeteuy.

Kondisi ini diperparah dengan air sumur pompa yang dibangun pemkab.Sumur andalan satu-satunya bagi warga saat musim kemarau yang berada di pinggiran Sungai Cisangkuy itu airnya hitam pekat akibat limbah pabrik. Warga mengatakan,kekurangan air bersih setiap kemarau sudah dialami sejak 2003.

Anggota DPRD Kabupaten Bandung Tubagus Raditya meminta Bupati Bandung Obar Sobarna segera menginstruksikan pihak PDAM Tirta Rahardja untuk menambah pasokan air bersihnya ke daerah-daerah langganan kekeringan. ”Pemkab maupun PDAM Tirta Raharja harus segera memperbanyak pasokan air bersih untuk daerah-daerah kekeringan,”tandas Raditya. (iwa ahmad sugriwa)



Post Date : 21 Juli 2008