Warga Padang Berebut Air Bersih

Sumber:Koran Tempo - 07 Oktober 2009
Kategori:Air Minum

PADANG — Sekitar 300 ribu warga Kota Padang kekurangan air bersih akibat rusaknya instalasi pengolahan air minum di Gunung Pangilun. Hingga kemarin Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Padang masih memperbaiki instalasi yang memproduksi air bersih 500 liter per detik tersebut.

Gara-gara krisis air bersih, penampungan air di kantor PDAM, Jalan Agus Salim, kemarin diserbu warga yang mengambil air menggunakan ember, jeriken, dan galon. “Sumur mulai kering. Daripada beli air galon yang harganya naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 20 ribu, lebih baik pakai air PDAM,” kata Ririn, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Padang, kemarin.

Menurut Direktur Utama PDAM Kota Padang Azhar Latif, kerusakan instalasi air di Gunung Pangilun memang berakibat fatal. Pengolah air itu merupakan jantungnya PDAM Kota Padang. "Sebagian warga jadi tidak mendapat air bersih," kata Azhar.

Azhar menambahkan, kerusakan juga terjadi pada pipa-pipa penyalur air PDAM. Dia memperkirakan, perbaikan jaringan pipa air ke rumah-rumah pelanggan selesai dalam dua bulan ke depan.

Untuk mengatasi krisis tersebut, PDAM Kota Padang telah memasang penampungan air di 38 titik. Air didatangkan menggunakan truk tangki. PDAM juga menerima bantuan empat unit instalasi pengolahan air mini bantuan PT Cipta Karya yang bisa mengolah air 2,5 liter per detik.

Hari ini direncanakan masuk bantuan dari organisasi internasional AusAID. Mereka membawa instalasi pengolahan air mini untuk mengolah air laut menjadi air siap minum. “Ini bisa membantu 3.000 warga di pantai Padang dan Ulak Karang,” kata Azhar.

Relawan dari Amerika Serikat, kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tjandra Yoga Aditama, juga akan membuat sumur artesis. “Pengeboran sudah dimulai,” kata dia. "Untuk menjernihkan air, pemerintah menyediakan 500 kilogram tawas, lima drum kaporit, dan 500 botol Air Rahmat." FEBRIANTI | AQIDA SWAMURTI



Post Date : 07 Oktober 2009