Warga Mulai Mengungsi

Sumber:Pikiran Rakyat - 24 November 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SOREANG, (PR).- Sebanyak 175 warga Kampung Cienteung Kel./Kec. Baleendah, Kab. Bandung, mulai mengungsi akibat banjir yang menggenangi rumah mereka tak juga surut. Mereka mengungsi di aula salah satu partai politik di Jln. Jaksa Naranata, Baleendah.

"Sejak Jumat (20/11) malam airnya tidak surut-surut, makanya kami sekeluarga memutuskan untuk mengungsi," kata Tisna (65), warga RT 004 RW 20 yang membawa lima anggota keluarganya mengungsi, ketika ditemui di lokasi pengungsian, Senin (23/11).

Tisna yang sudah tinggal di Cieunteung sejak 1998, mengeluhkan banyaknya jentik nyamuk di genangan air dalam rumahnya. "Makanya kami memutuskan untuk mengungsi, soalnya saluran air juga enggak jalan," kata Tisna.

Camat Baleendah Rully Hadiana mengatakan, sudah menyediakan sedikitnya empat lokasi pengungsian. Selain aula kantor sekretariat salah satu partai politik, warga juga bisa mengungsi di GOR Baleendah, Gedung Juang, dan aula KNPI. Ia juga mengimbau agar warga tidak mengungsi di taman kota Baleendah.

"Kami mencari tempat pengungsian yang cukup representatif. Kalau di taman kota, warga harus menggunakan tenda yang sangat tidak manusiawi di musim hujan seperti sekarang ini. Fasilitas MCK juga tidak ada. Bisa-bisa malah jadi tempat penyebaran penyakit," kata Rully.

Jangan ke taman kota

Oleh karena itu, Rully mengimbau warga agar menempati lokasi pengungsian yang disediakan. "Tahun lalu taman kota dijadikan lokasi pengungsian karena terpaksa. Waktu itu kita menjadikan taman kota hanya sebagai posko. Tetapi saat Cieunteung banjir besar, taman kota banyak disinggahi pengungsi sehingga mau tidak mau kita dirikan tenda," katanya.

Selain itu, karena berada di dekat titik banjir, banyak donatur yang kemudian mengantarkan bantuan ke taman kota tanpa melalui satuan pelaksana (satlak), sehingga bantuan untuk korban banjir tidak merata. "Semoga tahun ini tidak ada lagi yang mengungsi di taman kota," ucapnya.

Meski begitu, Ketua RW 20, Jaja mengakui, masih banyak warga yang ingin mengungsi ke taman kota. "Soalnya lokasinya dekat dari rumah, sehingga lebih mudah bagi warga untuk mengontrol kondisi rumah masing-masing," katanya.

Jaja pun berharap agar warganya mengungsi ke tempat yang disiapkan. "Tapi ya lihat nanti saja, semoga warga tidak keberatan tinggal di lokasi pengungsian yang ditentukan, karena izin untuk mengungsi di taman kota juga belum ada," ujarnya.

Lisol dan kaporit

Sementara itu, selain jentik nyamuk di genangan banjir, warga juga mengeluhkan penyakit gatal dan diare. "Kulit kami sudah mulai gatal-gatal, mungkin karena terlalu lama terendam banjir," kata Rina (32), warga RT 001 RW 20 yang rumahnya sempat digenangi air sedalam 1,5 meter Sabtu (21/11) lalu.

Keluhan serupa dikemukakan Enden Nurbayanti (30), warga RT 002 RW 20. "Sekarang ini genangan air di sekitar rumah kami sudah banyak jentik nyamuknya, kasihan anak-anak," katanya. Untuk itu, warga berharap Dinas Kesehatan Kab. Bandung segera mengirimkan bantuan lisol dan kaporit untuk membasmi jentik nyamuk. (A-175)



Post Date : 24 November 2009